• Berita Terkini

    Senin, 24 Oktober 2022

    Pandjer School Luluskan 17 Penggerak Pembangunan Daerah


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Pandjer School meluluskan 17 dari 26 peserta Diklat Penggerak Pembangunan Daerah (DP2D). Kegiatan diklat didanai mandiri oleh Pandjer School dan diikuti oleh peserta dari 19 desa di 11 kecamatan. Ini dengan peserta termuda berusia 17 tahun dan tertua berusia 27 tahun.


    Ketua Ketua Yayasan Pandjer School Agung Widhianto SIP MPhil MSc menyampaikan guna mendorong Pemerintah Daerah untuk terus mengarusutamakan kepentingan publik, Yayasan Pusat Pembelajaran Kepemimpinan dan Kebijakan Pandjer (Pandjer School) mengadakan kegiatan Diklat Penggerak Pembangunan Daerah (DP2D).


    Ini untuk menghasilkan agen-agen perubahan yang tergerak, bergerak, dan menggerakkan pembangunan di daerah sesuai dengan bidangnya. Kegiatan tersebut diikuti oleh 26 peserta. 

    “Mereka selama 5 kali pertemuan mulai 25 September 2022 hingga 23 Oktober 2022, dengan materi pembekalan. Ini meliputi Politik Pembangunan, Tracking Anggaran, Kepemimpinan dan Analisis Sosial, dan Advokasi Kebijakan dan Komunikasi Publik,” tuturnya, Sabtu (23/10/2022).


    Disampaikannya, DP2D Pandjer School berupaya membekali peserta untuk memiliki pola pikir transformasional, berorientasi pada akar masalah dan berkomitmen pada solusi yang berkelanjutan. 

    Setiap sesi pembelajaran menyertakan kegiatan ceramah, diskusi kelompok terpumpun, bermain peran, tanya jawab, ice-breaking dan refleksi dimana terdapat penugasan yang harus dikerjakan oleh setiap peserta.


    “Dari serangkaian kegiatan pembelajaran yang difasilitasi oleh Drs Ach Djunaidi, Mardiadi SPdI dan Agung Widhianto SIP Mphil MSc. Dalam hal ini terdapat 17 peserta yang dinyatakan lulus,” ungkapnya.


    Setelah mengikuti DP2D, lajutnya, para lulusan akan mulai berperan. Ini untuk mendorong Pemerintah Daerah, DPRD dan Masyarakat Sipil agar menerapkan trifecta cooperation dalam mewujudkan pencapaian layanan dasar bagi warga negara.

    Selain itu juga mengawal kebijakan-kebijakan di tingkat daerah dan/atau desa agar menjadi produk yang aplikatif dan praktikal bagi pemenuhan hak-hak warga negara. 

    Selanjutnya akan mengelola ruang-ruang intelektual melalui dialog publik, diskusi ilmiah, dan lain sebagainya untuk menawarkan perspektif alternatif kepada para pembuat kebijakan. 

    “Ke depan, DP2D akan dilaksanakan setiap semester. Sehingga masyarakat, terutama kaum muda dan kelompok masyarakat sipil dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan mereka di bidang pemerintahan dan kebijakan publik,” paparnya.


    Agung menegaskan, DP2D merupakan level pertama untuk agen-agen perubahan yang berasal dari Pandjer School. Di level berikutnya, Pandjer School akan menyelenggarakan dua program lanjutan yakni Diklat Agen Transformasi Kebijakan dan Forum Kepemimpinan Desa.

    “Dalam jangka panjang, kami ingin mendirikan sebuah perguruan tinggi yang berfokus pada ilmu pemerintahan dan kebijakan yang inklusif dan berkualitas sehingga dapat mempercepat pembangunan sumber daya manusia di Kebumen,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top