• Berita Terkini

    Senin, 05 September 2022

    Nikmatnya Durian Dugong, Durian Asli Kebumen


    Rasanya Berani Diadu, Punya Banyak Pilihan Rasa




    Kedunggong merupakan salah satu desa terpencil di Kebumen, letaknya di wilayah perbukitan dan pegunungan di bagian utara yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Desa ini memiliki perkebunan buah durian. Bahkan, durian ini pantas disebut buah unggulan di Kebumen. Seperti apa?

    ----------------

    A Saefurrohman, Kebumen

    -----------------

    Bagi penggila buah durian, saat ini waktu yang tepat melakukan perburuan di Kedunggong. Sebab, disini banyak ditemui pohon-pohon durian yang berusia lebih dari 70 tahun. Nama yang diberikan Durian Dugong atau durian asal Desa Kedunggong.

    Slamet (43) warga Kedunggong sejak tahun 2011 yang mulai fokus budidaya buah durian, untuk menciptakan desa sentra durian di Kabupaten Kebumen ini mengatakan, Kedunggong sejak zaman dulu memang memiliki pohon durian yang keberadaannya banyak ditemui di hutan hutan desa. Lokasinya memang terbilang ekstrim.  

    "Pohon ini diperkirakan sudah berusia 70 tahun, setiap tahunnya sudah bisa dinikmati buahnya. Rasanya pahit manis tapi dominan pahit," jelas Slamet saat mengajak pecinta durian yang langsung dipetik dari pohon yang ditemukan di hutan.

    Kawasan hutan dan perkebunan di Kedunggong oleh Slamet akan dibentuk menjadi sebuah desa penghasil durian di Kabupaten Kebumen. Lebih dari 700 pohon durian sudah ditanam, 2 hektar di tanam di lahan Perhutani, sudah ber PKS (Perjanjian Kerja Sama) dengan porsi bagi hasil 60% untuk Petani dan 40% untuk Perhutani. Dengan harapan kawasan tersebut kedepan akan dikenal dengan kampung durian.


    "Jadi selain lahan milik warga adanya juga hutan durian yang berada di kawasan Perhutani, dikelola oleh masyarakat. Ini menjadi sinergi kami untuk menjaga hutan, dari sisi ekologinya dapat ekonominya juga dapat," ujar Slamet.  


    Slamet menjelaskan, saat ini harga jual durian Dugong di tingkat petani rata-rata antara Rp30 ribu-Rp50 ribu. Sedangkan untuk durian yang memiliki kualitas super memiliki harga yang lebih mahal. Musim panen durian menjadi primadona bagi para wisatawan, utamanya para pecinta buah durian. Sebab, mereka bisa menikmati maupun memborong langsung dari para petani durian.



    Banyak penggemar durian yang berhasil dibuat kagum dengan Duren Dugong ini, Meski lokal tapi citarasa buah durian hutan Kedunggong mampu diadu dengan durian dari wilayah lain. Ciri baunya tampak luar tidak terlalu besar tapi begitu dibuka wow, dagingnya tebal, rasanya manis pahit khas durian hutan. Dominan rasanya pahit manis. Jenis durian Dugong memiliki cita rasa yang khas yang lebih nikmat dibanding jenis lain. Durian Dugong memiliki banyak pilihan dan citarasa, sehingga konsumen dapat memilih sesuai dengan kesukaannya masing-masing.


    Dengan besarnya potensi buah durian di Desa Kedunggong ini, para petani dan pemerintah desa membuat Festival durian. Sensasi tersendiri memang bagi para penikmat durian yang bisa menikmati buah durian asli daerah yang masih tersembunyi di pelosok daerah memiliki nuansa berbeda saat menikmatinya. Acara Festival durian ini digelar pada Minggu (24/7/2021) lalu, lokasinya yang terpencil ini menjadi petualangan seru para pecinta durian untuk merasakan duren Dugong. Dalam festival itu durian dugong digantung dan di jajar memanjang, sedangkan para peserta cukup membayar Rp 100 ribu sudah dapat menikmati buah durian asli Kabupaten Kebumen ini hingga kenyang. Festival ini digelar di lapangan Desa Kedunggong, Kecamatan Sadang Kabupaten Kebumen yang merupakan paling ujung utara timur.


    "Duren Dugong ini beda, cari sendiri di hutan, rasanya komplit. Ada yang rasanya itu manis legit ada juga yang pahit manis, dominan pahit. Tapi ada juga yang hambar jadi macam-macam. Asik berburu durian di sini sambil menikmati kicauan burung liar," kata Juniadi saat menikmati durian Dugong.


    Untuk menuju lokasi Desa Kedunggong, dari pusat Kota Kebumen berjarak sekitar 40 KM dan jika ditempuh dengan sepeda motor membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, dengan mobil ditempuh 1,5 jam perjalanan. Perjalanan dimulai dari jalur Pasar Mertokondo ke utara, Karangsambung, dan Sadang. Masuk di Kecamatan Sadang tepatnya di Desa Kedunggong jalan rusak mulai dilalui. Hanya ada jalan batu tanpa aspal.


    Mendekati Desa Kedunggong ini para pengunjung akan disuguhkan landscape pemandangan yang begitu menyejukkan mata. Dimulai dengan persawahan, bukit dan gunung yang terlihat begitu gagah dari kejauhan, dan jajaran pohon pinus yang begitu rindang yang membuat udara menjadi lebih sejuk dan dingin di waktu pagi.  Nah, saat memasuki jalan penuh lubang, jalan berbatu tanpa aspal itu tandanya kita tiba di Desa Kedunggong, disepanjang jalan batu akan terlihat banyak pohon durian yang mulai menggabungkan buahnya saat musim durian.  Jika anda pecinta durian yang suka tantangan,  Desa Kedunggong ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata trip atau expedisi hunting durian. Pilihannya mau berburu durian di kebun atau di hutan, dengan udara yang segar dan buah durian yang menanti di ujung perjalanan dapat menjadi pilihan yang menarik. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top