• Berita Terkini

    Rabu, 22 Juni 2022

    16 Peserta Mengikuti Pelatihan Dawet Porang


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-DCP K-SPSI Kebumen bekerjasama dengan BLK Propinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan. Ini dikonsentrasikan pada produk makanan. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama 20 hari yang di ikuti oleh 16 peserta.


    Pelatihan kewirausahaan tersebut dimulai sejak 9 Juni 2022 dan akan berakhir 28 Juni mendatang. Pelatihan dilaksanakan di Desa Kedawung Kecamatan Pejagoan. 

    Pada sesi hari ke 14 pelatihan diisi dengan materi pembuatan Dawet Porang. Dimana sebagai Nara Sumber Akif Fatwal Amin yang juga merupakan sebagai Ketua DPC KSPSI Kebumen. Pihaknya juga dikenal sebagai pegiat dan pembudidaya Porang di Kebumen. 


    "Ini dawet porang.  Ini benar-benar ide saya dimana setelah memahami karakter dari porang yang mempunyai kadar glukomanan  yang sangat tinggi. Sehingga ketika dawet dibuat dengan tambahan tepung porang tingkat kekenyalannya semakin tinggi dan tentunya itu akan menjadi sensasi tersendiri dalam menikmati dawet porang," tuturnya.

    Dijelasknnya, Umbi Porang beberapa tahun lalu memang menjadi primadona dibidang pertanian dan perkebunan. Dimana pangsa pasar eksportnya sangat menjanjikan. Namun semenjak adanya pendemi Covid 19 hingga kini harga umbi porang anjlok. 


    Menurut Akif, selama masa pandemi Covid 19 yang anjlok itu bukan hanya porang saja. Tetapi hampir semua komoditi ekspor mengalami hal yang serupa. “Dengan adanya kejadian tersebut sebagai pembudidaya porang,  Saya harus punya ide ide kreatif.  Inilah salah satu nya,” terang Akif. 


    Dalam pelatihan tersebut,  para peserta juga menikmati dawet porang bersama-sama hasil dari praktik yang dilakukan. Penambahan tepung porang membuat dawet memang lebih kenyal daripada lainnya. “Enak dan segar. Teksturnya kenyal dan berbeda dengan dawet lainnya,”  jelas Ema salah satu peserta pelatihan saat menikmati dawet porang. 

    Akif berharap dawet porang tersebut bisa menjadi salah satu trademark jajanan Kebumen. Sehingga bisa membuka kesempatan berwirausaha bagi masyarakat Kebumen. “Jika di Banjarnegara ada dawet ayu dan di Purworejo ada dawet hitam, maka di Kebumen ada dawet porang,” lanjut  lanjut Akif.

    Selain itu Akif juga menjelaskan bahwa masih banyak ide-ide kreatif makanan atau minuman olahan dari umbi porang. Ini baik berupa kue, puding, mie dan lainnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top