• Berita Terkini

    Selasa, 10 Mei 2022

    Tradisi Pacuan Kuda Ambal Semarakkan Lebaran di Kebumen


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Tradisi pacuan kuda yang digelar di musim lebaran sepertinya telah mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Setiap tahun sekali, pada momentum lebaran, warga berbondong-bondong menyaksikan even yang digelar di lapangan Tegalrejo, Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal tersebut.

    Setelah berlangsung selama 4 hari, tradisi pacuan kuda berakhir pada Minggu (8/5/2022). Saat itu, masyarakat tumpah ruah menyaksikan babak akhir dari lomba pacuan kuda yang diselenggarakan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Cabang Kabupaten Kebumen tersebut. Bahkan banyak yang menyaksikan keseruan area pacuan kuda dari atas pohon.

    Adapun pemenang, merupakan peserta dari Yogyakarta sebagai juara 1 untuk kelas tertinggi, atau kelas A Terbuka 2000 meter. Kuda yang diberi nama Maximus Trojan dari Yogyakarta ini mendapat hadiah uang Rp 10 juta, dan piala yang diserahkan langsung Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Juara 2 dimenangkan dari peserta Tasikmalaya dengan sebutan Kuda P. Petir, dan juara 3 dari Kutowinangun, Kebumen dengan sebutan Kuda Sugar. 

    "Kami cukup bangga dengan kegiatan ini, ini merupakan tradisi pacuan kuda yang sudah melegenda puluhan tahun, meski sempat tertunda selama dua tahun, alhamdulillah tahun ini bisa kembali digelar saat Kebumen sudah dinyatakan zero Covid-19," ujar Bupati yang didampingi Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama.



    Kepada para pemenang, Bupati menyampaikan selamat atas prestasi yang diraih. Ia menyatakan, tradisi ini harus terus dilestarikan sampai kapan pun, karena ini adalah aset dari kearifan lokal masyarakat Ambal yang memiliki nilai positif, terutama untuk mendongrak ekonomi masyarakat.


    "Ini adalah event yang bisa menggerakan ekonomi secara nyata, sangat real. Masyarakat berbondong-bondong datang ke sini, aktivitas ekonomi masyarakat pun terlihat ramai, silih berganti setiap harinya. Dampak positifnya sangat dirasakan, masyarakat mendapat keberkahan dari acara ini," jelasnya.

    Bupati menginginkan agar lapangan tradisi pacuan kudu ini ke depan diperbaiki lagi biar lebih modern. Dengan harapan, pacuan kuda Ambal yang sudah dilirik masyarakat luar, bisa dijadikan untuk perlombaan kelas nasional yang sudah sesuai standar.  "Tentu kita ingin lapangannya agar lebih modern, tertata rapih. Potensi harus dikembangkan karena Kebumen harus mampu menjadi tuan rumah untuk event pacuan kelas nasional," ucapnya.

    Sementara itu, Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang baik antara panitia dengan Polres Kebumen sehingga pelaksanaan kompetisi pacuan kuda berjalan sesuai harapan. 

    "Antusias warga masyarakat yang tinggi mengenai kompetisi pacuan kuda harus diikuti rasa tanggung jawab yang tinggi pula. Tanggung jawab yang dimaksud, diantaranya matang dalam perencanaan serta kooperatif dari panitia, bekerja sama dengan personel yang melakukan pengamanan," ujar Kapolres yang kemarin didampingi Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha.

    Diketahui, tradisi pacuan kuda di Ambalresmi ini sudah berlangsung sejak  tahun1956. Ada 137 kuda yang dilombakan. Peserta bukan hanya dari Kebumen, tapi banyak yang berasal dari luar daerah. Seperti Purworejo, Jogja, Cilacap, serta dari sejumlah Provinsi lain seperti Jawa Barat, Jawa Timur hingga Bali. Adapun kelas yang dilombakan diantaranya ada Kelas A Sprint, Kelas Terbuka 2000, Kelas B, Kelas C Panjang dan Kelas C Sprint. Selain itu juga Kelas D Utama, Kelas D Madya, Kelas E, Kelas F, Kelas G, Kelas H, Kelas I dan Kelas J.

    Kemudian, Kelas Lokal A dan B, Kelas Lokal Tradisional A dan B, Kelas Calon Derbi (kuda muda), Kelas Pemula Perdana Kecil dan Besar.  (Fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top