• Berita Terkini

    Selasa, 17 Mei 2022

    Mayat Gadis di Alian Warga Sruweng, Dipastikan Korban Pembunuhan


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sesosok mayat perempuan berusia belasan tahun nyaris tanpa busana menggemparkan warga  Desa Kaliputih Kecamatan Alian  Sabtu (14/5/2022). Belakangan diketahui, korban merupakan warga  Desa Sidoagung, Kecamatan Sruweng.


    Korban  Fikih Alwati, yang masih berusia 14 tahun tersebut dipastikan korban pembunuhan.


    Data yang berhasil dihimpun, kali pertama mayat ditemukan warga Desa Sendangdalem Kecamatan Padureso, Sariman.  Awalnya, Sabtu menjelang siang, Sariman yang sedang mencari rumput di ladang itu melihat sesosok tubuh telentang.


    Temuan itu lantas disampaikan kepada warga yang kemudian meneruskannya kepada Kepala Desa Kaliputih. Tak lama kemudian, polisi datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 


    Kepala Desa Kaliputih Kecamatan Alian, Daniati saat dihubungi Ekspres kemarin menyampaikan saat ditemukan tak ditemukan identitas diri atau pengenal.


    "Jazad sempat menjadi tontonan warga sebelum di bawa Tim Inafis dan Polsek Alian ke RSUD Kebumen sekitar Pukul 13.00 WIB. Di sekitar jasad korban tidak ditemukan identitas diri," ujarnya.


    Adapun ciri-ciri korban, Tinggi badan 155 cm, umur sekitar 16-20 tahun. Ada tahi lalat di bawah kelopak mata kanan. Lalu, alis kiri dibentuk sodetan 2 garis. Rambut ikal panjang sekira 20 cm. Kemudian, potongan rambut undercut (tipis samping).

    Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hoodie hitam bertuliskan “Bastercold”. Celana jeans panjang warna biru muda. Juga, celana jeans merk “Locopunk”. Serta cincin logam warna silver dan kalung motif biji warna hitam coklat  serta kalung motif taring. Juga ditemukan BH warna merah muda merk “Sport MU’Te” dan celana dalam merah muda motif bunga..


    Dari keterangan sumber di RSUD Soedirman, ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban . Seperti luka muka lebam, gigi bawah dan rahang Patah, juga ditemui luka jerat tali di leher. 


    Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasat Reskrim AKP Kadek Pande Apridya Wibisana membenarkan adanya penemuan mayat di  Desa Kaliputih Kecamatan Alian. 


    Hingga saat ini, penyelidikan masih dilakukan. Disinggung soal hasil outopsi,  AKP Kadek Pande Apridya Wibisana menyampaikan waktu kematian korban kurang dari empat hari sebelum ditemukan. Adapun kematian disebabkan lemas dari pernafasan. 


    “Adapun pelaku masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara pelaku merupakan orang dekat korban, tapi bukan anggota keluarga,” ujar AKP Kadek Pande Apridya Wibisana, Senin

    Terungkapnya identitas korban, ujar AKP Kadek Pande Apridya Wibisana setelah polisi menyebar ciri-ciri mayat kepada warga. Sementara itu, untuk memastikan bahwa korban merupakan anggota keluarganya, polisi meminta pihak keluarga untuk melakukan tes DNA.


    Ayah korban, Wasriyadi membenarkan, korban merupakan anak kandungnya.  "Ya itu anak ke dua saya, Korban 3 bersaudara. Ciri ciri korban dan pakaian yang dikenakan saya pastikan itu anak saya," katanya Senin (16/5)


    Wasriyadi menuturkan awal mula mendengar kabar tersebut justru dari anak pertamanya yang berada di Bogor usai melihat media sosial. Setelah itu ia menghubungi pihak Polres Kebumen untuk memastikan bahwa mayat tersebut adalah anaknya.

    "Kami menghubungi Polres Kebumen, kami diarahkan untuk ke RSUD dr Soedirman Kebumen. Dan setelah melihat ciri ciri fisik dan pakaian yang dikenakan, ternyata benar itu anak saya,"jelasnya berkaca-kaca.


    Wasriyadi menceritakan sebelumnya tidak pernah mendapat firasat apapun, terkait nasib yang akan menimpa anaknya tersebut. Hanya saja, sebelum kejadian korban sempat sakit selama 3 hari dan tidak masuk sekolah. "Hari Jum’at, 13 Mei 2022 sekitar pukul 14: 00 WIB, sebelum pergi korban juga sempat mencuci bajunya sendiri dan baju milik ibunya. Setelah mencuci baju itu, korban pergi menggunakan sepeda motor beat hitam,"jelasnya.


    Sebelum korban pergi, sang Ibu sempat menanyakan hendak kemana, namun korban tidak begitu menghiraukan. Korban juga tertutup terutama kepada orang tua dan kakaknya. "Anak saya sempat bilang “mama tenang bae” dan kami juga tidak tahu mau pergi kemana dan dengan siapa. Saat itu ia pake baju rapi celana jeans, jaket hoodie tapi nggak pake helm, saya tanya mau kemana, dia jawabnya mau ngojek," katanya. 


    Usai dilakukan Otopsi jenazah di Rumah Sakit Margono Purwokerto, jenazah kemudian diserahkan ke keluarga pada Minggu malam dan langsung dimakamkan. Prosesi pemakaman berlangsung malam hari sekitar pukul 21: 00 WIB.

    (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top