• Berita Terkini

    Jumat, 27 Mei 2022

    Lama Tinggal Seatap, Sepasang Remaja Buluspesantren Dinikahkan


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Setelah lama hidup bersama dalam satu atap layaknya suami istri, sepasang remaja di Desa Ayamputih Buluspesantren akhirnya dinikahkan secara resmi. Ini setelah ada salah satu warga melapor ke Pemerintah Desa terkait keberadaan pasangan yang belum nikah secara resmi sesuai aturan negara. 


    Pernikahan berlangsung di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Buluspesantren, Jum'at (27/5/2022). Proses ijab kabul disaksikan langsung oleh Jajaran Forkopimcam dan Pemerintah Desa serta anggota keluarga.


    Camat Buluspesantren Sugito Edi Prayitno menjelaskan kedua remaja tersebut berinisial A (23) Warga Desa Ayamputih dan SAS (19) warga Logede Pejagoan. Keduanya telah beberapa tahun hidup bersama di rumah pihak laki-laki tanpa status pernikahan. Bahkan mereka telah dikaruniani seorang anak.

    Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Desa menikahkan pasangan tersebut, ini agar mereka memiliki status yang sah. Terlebih keduanya berasal dari keluarga yang kurang mampu dan belum memiliki pekerjaan tetap.


    “Keduanya telah hidup bersama sekitar satu tahun lebih, namun belum menikah secara resmi. Keduanya juga berasal dari keluarga yang kutang mampu sehingga kami berupaya memfasilitasi semua agar bisa terlaksana dengan baik,” terang Camat Gito.


    Sugito menambahkan setelah pernihakan tersebut,  pihaknya juga akan membantu agar anak mereka bisa tercatat secara adminsitrasi dan masuk dalam kartu keluarga. Ia berharap keduanya bisa segera mendapat tempat tinggal dan pekerjaan yang dapat mencukupi kebutuhan mereka.


    “Sementara waktu keduanya tinggal di balai desa setempat, karena untuk saat ini masih belum memiliki pekerjaan. Semoga cepat mendapat tempat tinggal dan pekerjaan untuk menghidupi keluarganya,” imbuhnya.


    Sementara itu, A dan SAS merasa lega dan senang dapat dinikahkan secara resmi. Keduanya mengaku selama ini belum nikah lantaran keterbatasan ekonomi dan faktor minimnya pengetahuan mereka. Terutama tentang administrasi kependudukan yang belum lengkap.


    “Terimakasih untuk semua yuang telah membantu pernikahan kami sehingga kami bisa menikah secara resmi. Sebelumnya kami memang tidak paham mau menikah tapi banyak keterbatasan,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top