• Berita Terkini

    Selasa, 10 Mei 2022

    Cerita Nurul Huda Assanusi; Usaha Bangkit Lagi Usai Diborong Bupati


    Tak Mau Jadi Korban Pandemi, Kini Produknya pun Dipasarkan Bupati


    Dampak pandemi Covid-19 dirasakan betul oleh  Mohammad Nurul Huda Assanusi.Pria 38 tahun asal Dukuh Gentan RT 3 RW 3 Desa Adikarso Kecamatan Kebumen itu harus menutup usaha Pisang Crispy miliknya yang berada di Yogyakarta. Namun, atas iji Allah SWT, pertolongan datang lewat Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto. Seperti apa ceritanya?


    ==============

    Ahmad Saifur Rohman,KEBUMEN

    ===============

    YA, pandemi covid-19 dampaknya sangat luas. Tak hanya soal kesehatan, sektor ekonomi pun terdampak. Para pelaku usaha banyak yang limbung. Muaranya, asap dapur terancam padam. Itupun dialami  Nurul Huda Assanusi.

    "Sejak Pandemi Covid-19 meraba pada awal 2020 lalu, saya sempat bertahan selama satu tahun sebelum akhirnya menutup usaha saya di Jogja dan pulang ke Kebumen karena sepi," katanya ditemui kemarin.

    Tak mau larut akan dampak Pandemi, Mohammad Nurul Huda Assanusi bersama sang istri Retno Indrasari langsung banting stir mendirikan usaha barunya di kampung halaman. Mereka memproduksi makanan ringan berupa Bakso Goreng (Basreng), Roti Kering dan Keripik Pisang Coklat. Pasangan yang menikah sejak 2017 lalu itu mendirikan usahanya pada awal tahun 2021.

    "Karena kebutuhan ekonomi, saya mencoba membuat usaha makanan ringan produk UMKM dengan Brand Omah Criping, yakni berupa Bakso Goreng (Basreng), alhamdulilah sejak awal tahun 2021 berjalan lancar," katanya.


    Untuk mendukung produk olahannya, ia sempat mendengar program Bupati Kebumen adanya kemudahan dalam mengurus perizinan PIRT. Tak butuh waktu lama dan perizinan PIRT produk miliknya langsung turun.

    Hal ini selaras dengan Visi Misi Bupati Kebumen yang ke tiga, yakni mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pengembangan potensi sumber daya alam, pariwisata dan kearifan lokal yang berbasiskan agribisnis dan ekonomi kerakyatan. Dengan program Kebumen Ekonomi Handal, melalui Program “LAWET MUDA KREATIF”. Pengembangan kreativitas dan keterampilan tenaga kerja muda Kebumen untuk menekan angka pengangguran dan peningkatan kapasitas tenaga kerja dan SI DAWIR, Program Inkubasi Pemuda Wirausaha


    "Sejak awal mendirikan usaha ini, saya langsung mengurus perizinan PIRT, ada tiga produk yang saya ajukan, yakni Bakso Goreng (Basreng), Roti Kering, dan Keripik Pisang Coklat, dan semuanya mudah tidak dipersulit," katanya.

    Huda mengatakan, usaha produk UMKM miliknya yang hanya digarap bersama keluarga, hasilnya bisa menembus pasar toko oleh-oleh di Yogyakarta dan beberapa Toko SRC di Kabupaten Kebumen. Hal itu tentunya didukung dengan kemasan yang menarik dan kekinian.


    "Kami melihat masyarakat sekarang dominan dengan tampilan dan packaging, kami design semenarik mungkin, alhamdulilah bisa menembus beberapa toko oleh-oleh di Jogja dan beberapa toko jaringan SRC di Kebumen, karena " katanya.


    Selain itu, produk UMKM Basreng dan Keripik Pisang Coklat dengan Brand Omah Criping ini menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H lalu produknya habis diborong oleh Bupati Kebumen. Produk yang dibeli oleh bupati yakni Bakso Goreng kemasan dan Keripik Pisang Coklat. Ia menjual produk olahannya secara online dan offline. Produk Basreng dan Keripik Pisang Coklat miliknya dibanderol mulai harga Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu rupiah.


    "Alhamdulillah sangat terbantu penjualan kita ikut dipromosikan oleh Pak Bupati, total ada 94 paket Banana Coklat, dan 50 paket Bakso Goreng yang dibeli Pak Bupati melalui Disperindag UMKM Kabupaten Kebumen," tambah Huda.


    Selain itu, Huda berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen untuk terus mendorong pengusaha UMKM Kebumen untuk bisa masuk di pangsa pasar nasional. "Kami mengucapkan terimakasih sekali kepada Bupati Kebumen, Pak Arif Sugiyanto, dari awal perizinan kami sudah dipermudah sampai diborong produk kami," ujarnya. (*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top