• Berita Terkini

    Rabu, 23 Maret 2022

    Tengah Malam, Bupati Kebumen Pastikan Kondisi Pengungsi, Minta Penanganan Banjir Jalan Terus


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tak sekedar prihatin warganya terdampak banjir, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto turun langsung memimpin penanganan bencana. Dalam sepekan ini, sudah tak terhitung Bupati Arif bolak-balik mengunjungi warganya yang terdampak banjir.


    Tak hanya jam kerja, Bupati Arif datang tengah malam. Seperti pada Senin (21/3//2022), Bupati Arif datang ke Kecamatan Ayah sekitar pukul 23.30 WIB. Kedatangan untuk memastikan kondisi masyarakat terdampak banjir di selter pengungsian.


    Bupati didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Munadi, Ketua PCNU Dawamudin Masdar, Wakil Ketua PMI Kebumen Salim Wasdy dan Ketua LPBNU Muhsinun, dan Camat Ayah mengecek masyarakat situasi banjir yang sudah selama 7 hari menggenangi permukiman warga. Dalam kunjunganannya bupati juga memberikan bantuan untuk para korban banjir.


    Bupati Arif mengaku sangat mengapresiasi kinerja para relawan yang berjibaku dalam penanganan banjir. Berkat peran penting relawan untuk memastikan masyarakat tetap sehat dan selamat. 


    Di saat bersamaan, pemerintah terus berupaya melakukan penanganan. Untuk warga, Pemkab pun terus mengusahakan bantuan. Tak hanya dari dana APBD, Pemkab juga menggalang bantuan dari seluruh pihak. Hanya, dalam prosesnya disalurkan lewat posko.

    >

    "Bantuan pemerintah daerah masih terus menyuplai, proses distribusinya tentu diatur oleh posko dan dapur umum sesuai kebutuhan dan kondisi," katanya.


    Bupati menghimbau, penanganan bencana dibutuhkan kekompakan, gotong royong masyarakat saling suport satu sama lain. Bupati menghimbau penangaan bencana ini butuh sinergi bersama, jangan saling menyalahkan satu sama lain. "Justru saling mengingatkan untuk berjibaku menangani bersama agar bencana ini cepat tertangani dengan baik, kesatuan dan persatuan paling penting, saling memahami saling bahu membahu," ujarnya.


    Saat ini kebutuhan bantuan bagi pengungsi yang diperlukan adalah selimut, makanana gizi bayi dan lansia serta obat-obatan. "Gizi bayi dan lansia masih diperlukan, kita akan pastikan kesehatan masyarakat, beberapa sudah mengalami gatal-gatal," katanya.

    Tak hanya itu, kebutuhan pokok lain yakni gas. Banjir membuat akses suplai gas melon di Desa Bulurejo menjadi langka. Namun bupati memastikan akan segera dikirim pasokan gas untuk kebutuhan memasak. "Besok kita kirimkan satu truk gas, tetapi jangan lupa tabungnya dituker," kata bupati usai bertegur sapa dengan pengungsi di SDN Bulurejo.


    Esok paginya, Selasa (22/3), Bupati kembali mendatangi meninjau posko penanganan  banjir di Desa Pringtutul, Kecamatan Rowokele. Saat itu, banjir sudah terpantau surut. Namun demikian, Bupati Arif ingin memastikan penanganan tetap berjalan. Kini memasuki fase pemulihan pasca bencana.


    "Sekarang ini sebagian sudah masuk tahap recovery. Jadi meski warga sudah ada yang kembali ke rumah, mereka masih sibuk untuk pembersihan sisa-sisa banjir. Kebutuhan makanan harus kita suplay, kita kirim ke mereka," terang Bupati.

    Termasuk untuk pengecekan kesehatan masyarakat. Sebab, masih terdapat genangan di sekitar rumah warga yang bisa jadi sarang nyamuk yang bisa menimbulkan penyakit DBD atau penyakit gatal-gatal dan Infeksi saluran pernapasan atas (Ispa).

    "Kesehatan masyarakat harus dicek secara berkala, mereka mudah terkena gatal-gatal, ispa dan juga DBD karena banyak genangan air yang menjadi sarang nyamuk. Ini juga harus menjadi perhatian bersama, Dinkes bersama jajaran terkait dibantu Puskesmas untuk mensuplay obat-obatan, dan terus mengecek kondisi kesehatan warga," jelas Bupati.

    Bupati juga meminta kepada semua yang terlibat dalam penanganan banjir ini untuk membuat perencanaan penanganan bencana. Seperti langkah-langkah yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. "Data-data penanganan banjir harus terpampang di Posko sebagai pusat koordinasi dan komunikasi," tutur Bupati.

    Data-data ini kata Bupati, diperlukan sebagai bahan informasi untuk disampaikan ke BNPB. Misalnya terkait jembatan rusak, tanggul jebol karena banjir agar bisa segera diperbaiki. 


    Diketahui banjir di Kebumen sudah masuk hari ke 7. Banjir memang sudah tidak separah di hari pertama pada Selasa (15/3) dimana jalan-jalan banyak terendam banjir. Namun, disejumlah perkampungan banjir masih dirasakan masyarakat dengan ketinggian 50 Cm.

    Setidaknya banjir di Kebumen juga telah menerjang 22 kecamatan dan 120 desa. Hujan deras juga menyebabkan longsor di 69 desa di 13 kecamatan. Hujan juga menyebabkan tiga jembatan rusak tidak bisa terpakai, yakni Jembatan Wetonkulon, Puring, Jembatan Tebu, Candirenggo, dan Jembatan Sukomulyo, Rowokele.


    Berdasarkan data BPBD Kebumen, jumlah pengungsi di Kebumen saat ink total ada 1808 orang. Pengungsi semua ada di Kecamatan Ayah, yang menjadi wilayah paling parah terdampak.  Para pengungsi ini ada 25 titik yang tersebar di Desa Candirenggo, Bulurejo, Kedungweru, Demangsari dan  Mangunweni. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top