• Berita Terkini

    Selasa, 15 Maret 2022

    Cerita Mbah Menawi Saat Banjir Datang


    Banjir Bandang Rusak Rutinitas Pagi, Terpaksa Mengungsi




    Sejak sore hingga dini hari rintik hujan masih mengguyur wilayah Kabupaten Kebumen. Hingga waktu fajar tetesan air terdengar jelas belum menunjukan tanda-tanda mereda. Berikut cerita warga terdampak banjir.

    -------------------------

    A SAEFURROHMAN, Kebumen

    -------------------------

    Jam dinding milik Mbah Menawi (92) menunjukan pukul 03.30 WIB. Seperti rutinitasnya sehari-hari, warga RT 4 RW 1 Dukuh Kewaderan, Desa Kedungweru Kecamatan Ayah ini harus bangun menunaikan ibadah solat subuh.

    Ditengah derasnya hujan dan cuaca yang dingin, Mbah Menawi menyalakan api di tungku kayu terbuat dari tanah. Niatnya untuk merebus air sekedar menghangatkan tubu. Namun, harapan itu sirna seketika setelah air masuk kedalam rumah dan memadamkan api didalam tungkunya.

    <
    p>

    "Saya bangun sekitar pukul setengah empat dan menyalakan api buat merebus air sebelum solat subuh, tapi api malah padam karena banjir masuk kedalam rumah," katanya.

    Melihat air makin tinggi masuk ke dalam rumahnya kakek kelahiran 1830 ini langusung mengamankan barang berharga. Hingga pagi air semakin tinggi dan mengharuskan Mbah Menawi dan keluarga terpaksa meninggalkan rumah untuk mengungsi di Kantor Balai Desa Kedungwaru. "Sekitar pukul 07.00 WIB saya dievakuasi mengungsi ke kantor desa ternak saya tinggal dan sudah diamankan oleh sudara," katanya.

    Sebelumnya, BPBD Kebumen setidaknya ada 18 kecamatan dan 51 desa yang terdampak banjir, yakni  Kecamatan Ayah, Rowokele, Buayan, Kuwarasan, Gombong, Adimulyo, Karanganyar, Puring, Klirong, Alian, Pejagoan, Kebumen, Sruweng, Petanahan, Prembun, Kutowinangun, Ambal dan Mirit.Banjir yang melanda Kabupaten Kebumen pada Selasa (15/3/2022). Akibat banjir tersebut sedikitnya 1292 warga diungsikan.



    Bupati Kebumen, H Arif Sugiyanto S, menindaklanjuti banjir, menggelar rapat terbatas bersama Forkompinda dan pimpinan OPD. Bupati dalam rapat tersebut memutuskan pembentukan posko darurat di tiap-tiap kecamatan. Posko yang dikomandoi oleh camat nantinya dikordinasikan dengan Polsek dan Koramil.

    "Kita bentuk posko darurat di tingkat kecamatan, Pak Camat yang menjadi komando dan berkomunikasi dengan koramil dan polsek, posko ini nantinya untuk mempercepat asesment, pendistribusian logistik dan mendata dampak bencana," katanya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top