• Berita Terkini

    Rabu, 22 Desember 2021

    "Crazy Rich Asal Gombong" Bagikan Ilmu Sukses Berwirausaha


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-- Pengusaha sekaligus mantan Bupati Kebumen, Ir H Mohammad Yahya Fuad SE punya cara sendiri untuk terus berbagi. Setelah sebelumnya melakukan pemberdayaan masyarakat, kini  "Crazy Rich asal Gombong", julukan baru Mohammad Yahya Fuad, membagikan tips sukses menjadi wirausaha alias entrepenur.


    Kali ini, Yahya Fuad membagikan ilmunya kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Temanhati Coffee Pejagoan, Senin (21/12/2021). Ada sebanyak 50 peserta yang beruntung mendapatkan ilmu dari Mohammad Yahya Fuad.


    Selain bos Tradha Group, kelas bisnis ini menghadirkan Founder Allisha Food Nurrokhman bersama Co-Founder Allisha Titin. Peserta terbatas ini tampak antusias mengikuti kegiatan bertemakan  “Kita Jitu Menangkan Pasar" tersebut.


    "Sekecil-kecilnya usaha, meski hanya memiliki satu karyawan, kita adalah seorang bos bagi usaha kita sendiri,” ujar Yahya Fuad memulai memberikan motivasi.

    Menurut Fuad, mindset sebagian besar lulusan lembaga pendidikan masih mencari pekerjaan bukan menciptakan pekerjaan. Termasuk para sarjana asal Kebumen sebagian besar merantau ke luar kota-kota besar.  Mereka menganggap pulang kampung Kebumen tidak memiliki harapan pekerjaan sesuai yang kualifikasinya.



    Dia mencontohkan saat Tradha Foundation melakukan memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Awalnya salah satu syarat adalah harus bekerja selama tiga tahun di Kebumen setelah kelulusan.

    "Nyatanya tidak ada yang mau. Sehingga akhirnya salah satu persyaratan kami turunkan bagi lulusan S1 bersedia mengabdi di Kebumen minimal satu tahun setelah kelulusan mereka,” ujarnya bersama CEO Tradha Group yang juga putra sulungnya dr Faiz Allaudien Reza Mardhika.

    Untuk memulai sebuah usaha atau bidang usaha apa yang harus dikembangkan, Reza Mardhika menambahkan adalah dari yang kita tahu ilmunya. Jika masih belum tahu, maka harus belajar lebih dulu perihal bidang usaha yang akan digeluti mulai dari hulu hingga hilir.


    Sehingga nantinya, kita benar-benar paham betul tentang bidang usaha tersebut. Jangan sampai seorang memulai berusaha tetapi masih tidak benar-benar memahami bidang usahanya. Karena potensi merugi akan lebih besar ketimbang untungnya.


    "Belajar sekarang banyak sumbernya, bisa melalui buku, internet, hingga memilih mentor yang sudah sukses dalam bidang usaha tersebut,” kata pria yang kerap disapa dokter Reza tersebut.


    Saat usaha mulai berkembang, semangat belajar jangan sampai hilang. Karena perkembangan dunia saat ini sangat dinamis.

    Bagi orang yang memiliki naluri bisnis, sekecil apapun peluang usaha akan bisa dia baca. Bahkan dalam sebuah kesempitan, ada saja orang yang mampu membaca peluang.


    Untuk itu, dalam menjalani bisnis seorang harus membenahi niatnya terlebih dahulu. Karena berusaha tidak hanya sekadar mencari uang, tetapi lebih jauh bermanfaat dan menjadi solusi bagi banyak orang.



    Yahya Fuad mencontohkan, di dalam penjara yang secara yang secara logika tidak ada kesempatan untuk berusaha, tetapi ada juga orang yang mempu menangkap peluang. Banyaknya keluarga yang menjenguk hanya duduk lesehan, membaca dan menangkap peluang dengan menyewakan tikar seharga Rp 20.000.“Bisa kita hitung berapa keuntungannya karena dalam sehari bisa ada 30-50 tikar yang dia sewakan,” ujarnya.


    Dalam berusaha, selain faktor teknis, faktor non teknis sangat penting. Apapun usahanya jaringan atau networking sangat penting untuk mengembangkan usaha. “Untuk itulah salah satu manfaat dari silaturahmi adalah meningkatkan kualitas jaringan,” ujar Founder Tradha Yahya Fuad.



    Alumnus Teknik Sipil ITB tersebut menceritakan saat pertama membangun SPBU hampir lima tahun dia belum mengantongi ijin. Namun saat menghadiri reuni SMAN Gombong dia bertemu dengan teman-teman sekolah. “Dari situlah ada jalan, teman saya mengenalkan dengan sesorang. Selama lima tahun tidak tahu jalan, gegara silaturahmi hanya dalam waktu tiga bulan sudah bisa kelar,” ujarnya.

    Saat usaha telah berkembang, diversifikasi investasi bisa dilakukan. Diversifikasi investasi merupakan cara untuk mengurangi risiko investasi dengan tidak fokus ke satu instrumen efek.



    Sukses di bidang kontraktor, developer, hingga SPBU nyatanya Yahya Fuad terus mengembangkan usahanya. Selain membuka minimarket Tradha Mart, Temanhati Coffee, dia juga mengembangkan agrobisnis, peternakan ayam, hingga budidaya kambing. “Ibarat mancing ikan, kita bisa mancing di sungai, laut, kolam, maupun rumah makan,” seloroh Yahya Fuad yang belum lama soft opening Temanhati Coffee di kompleks SPBU Pejagoan.



    Pandemi covid-19 yang terjadi selama dua tahun ini berimbas di banyak lini bisnisnya. Sata orang tidak boleh keluar rumah, maka permintaan bahan bakar minyak menjadi berkurang. Maka SPBU pun berkurang pendapatannya. Demikian juga, sektor properti juga lesu karena dampak pandemi. “Jika pada saat normal, sebulan bisa laku puluhan unit rumah akibat pandemi penjualan anjlok,” imbuhnya.

    Ketua Rukun Kebumen Nanang Wahidin Yusuf menjelaskan bahwa Kelas Rukun nantinya akan ada beberapa kelas. Setiap kelas nantinya akan ada materi dan mentor yang berbeda-beda. “Untuk kelas sekarang terkait kiat jitu pemasaran. Rencananya, kelas akan terlaksana secara berkelanjutan,” ujar Nanang Wahidin Yusuf. (*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top