• Berita Terkini

    Minggu, 21 November 2021

    Soal Shrimp Estate, Darori: Fungsi Kontrol Tetap Diperlukan


    KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Anggota Komisi IV DPR RI, Darori Wonodipuro, menyampaikan, program shrimp estate yang akan dilaksanakan di Kabupaten Kebumen membutuhkan kerja keras seluruh pihak. Selain persiapan dan perencanaan yang matang, program ini memerlukan dukungan seluruh pihak.


    Dukungan itu, ujar Darori, termasuk didalamnya fungsi kontrol. Kritik, saran dan masukan sangat dibutuhkan agar  program shrimp estate berjalan sesuai harapan semua pihak.


    "Justru harus ada kontrol. Kalau semua setuju 100 persen malah gak baik, harus ada kontrol. Ini kurang apa sana kurang apa. Kalau ekstrem sekali lah kita baru duduk bersama.  Yang penting, jangan pokoke lah. Kalau memang salah ya harus diingatkan," ujar dia ditemui kemarin (20/11/2021).


    Pernyataan Darori ini menanggapi pertanyaan wartawan terkait adanya sejumlah pihak yang meragukan  program shrimp estate akan berlangsung mulus di Kebumen. Soal adanya pihak yang khawatir, Darori mengaku sudah merasakan sendiri. 

    "Kemarin warga Karanggadung (Desa Karanggadung Kecamatan Petanahan,red) datang ke saya. Khawatir pohon cemara akan ditebang karena shrimp estate. Saya tegaskan kepada mereka, tidak wong itu saya nanamnya juga mati-matian. Itu tidak termasuk (pohon cemara tidak termasuk dalam areal shrimp estate, red)," ujar dia.


    Untuk diketahui, garis pantai selatan terdapat cemara laut yang sebagian merupakan rintisan Darori Wonodipuro saat masih menjadi Dirjen Kementerian Pertanian. Mengacu perkembangan terbaru, shrimp estate bakal dibangun di pesisir selatan Kebumen, khsususnya di garis pantai Kecamatan Petanahan. 


    Saat ini, sudah ada 100 hektar lahan yang telah disiapkan Pemkab Kebumen untuk kepentingan pembangunan kawasaan Industri Perikanan berbasis sentra udang modern tersebut. Untuk pembangunan  shrimp estate ini, Pemprov pusat menggelontorkan dana Rp 250 miliar.


    Jadi, Darori mengaku memahami kekhawatiran semacam ini. Wajar bila ada sejumlah pihak yang khawatir akan ada dampak kerusakan lingkungan dalam program ini. Belum lagi, soal apakah nantinya warga lokal akan dilibatkan atau tidak.


    Kehawatiran semacam ini, menurut Darori, karena belum tahu persis seperti apa program shrimp estate ini nantinya.  "Jadi ya memang harus kita sosialisasikan. Oleh karena itu, semua pihak masyarakat LSM harus melakukan kontrol. Kalau ada yang salah, saya sendiri akan mengkritik," tegas politisi Gerindra tersebut.

    Darori juga mengingatkan, pemerintah baik pusat maupun daerah khususnya Kebumen harus benar-benar bekerja untuk rakyat. "Jangan sampai ada kejadian seperti kemarin, banyak pejabat ngandang," kata dia mengingatkan soal kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kebumen medio 2016 silam.

    Khsusus program Shrimp estate, Darori mengapresiasi Bupati Arif yang merespons cepat program ini ke pusat. Respons cepat ini membuat Kebumen menjadi daerah yang dinilai paling siap dari setidaknya empat daerah lain di Indonesia, menerima program dari pemerintah pusat senilai  ratusan miliar ini. 

    Dengan kondisi ini, Darori benar-benar mendorong agar program ini memberi manfaat sebesar-besarnya bagi Kebumen. Darori pun mendorong program shrimp estate melibatkan warga lokal. Di saat bersamaan, Darori meminta seluruh pihak terkait benar-benar menjalankan program shrimp estate sesuai garis Amdal. "Adanya program shrimp estate juga nantinya bisa memberikan multi efek. Misalnya warga setempat membuka usaha di sekitar shrimp estate," imbuhnya.


    Program shrimp estate nantinya akan berupa kawasaan Industri Perikanan berbasis sentra udang modern berskala nasional dan akan mengarah ke ekspor. Sejauh ini, program ini tengah dimatangkan Pemkab dan Pusat dalam hal ini Kementerian KKP. Pada pekan lalu, Komisi IV DPR RI meninjau lokasi saat melakukan kunjungan kerja ke Kebumen.

    Lokasinya pun disebut telah sesuai alias memenuhi syarat. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto menyatakan shrimp estate akan mulai dilaksanakan awal 2022. Di saat bersamaan, Pemkab telah mengirimkan para petani atau peternak udang Kebumen ke Jepara untuk diberikan pelatihan.

    "Shrimp Estate ini bukan mewakili kepentingan kita, tapi untuk kesejahteraan masyarakat Kebumen. Nantinya yang menggarap adalah petani kita, pekerjannya juga kita ambil dari penduduk lokal. Kemarin petani udang sudah kita berangkatkan untuk diberikan pelatihan di Jepara, karena mereka nanti yang mengelola dari Shrimp Estate," jelasnya.(cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top