• Berita Terkini

    Kamis, 21 Oktober 2021

    Kasus ODGJ Kebumen Peringkat Lima Jateng, Banyak Diantara Penderita Masih Berusia Muda


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kebumen ternyata masih tergolong tinggi. Angkanya mencapai 4 ribu orang. Jumlah ini menempatkan Kebumen menjadi lima besar wilayah dengan kasus ODGJ tertinggi di Jawa Tengah.


    Hal ini terungkap dalam  acara Takshow bertajuk "Ngobrol Santai Program Sehati Bareng Bupati" yang digelar Dalam Rangka Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) Tahun 2021 di Mexolie Hotel, Kamis (21/10/2021).


    Dalam kesempatan itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengataka penderita ODGJ di Kebumen ini masih 5 besar di Jateng. Sementara jumlah ODGJ di Kota Beriman ini mencapai 4 ribu kasus.


    Peringkat lima besar sendiri, ujar Bupati sebenarnya sudah membaik. Terutama dibandingkan pada tahun 2013 dimana Kebumen masuk peringkat 3 dengan kasus yang sama. Meski begitu, fakta bahwa kasus ODGJ di Kebumen masih tinggi juga bukan kabar menyenangkan.


    Jadi, Bupati menekankan pentingnya penanganan kasus tersebut. Dan, jelas dalam hal ini Pemkab Kebumen tak bisa melakukan penanganan maksimal tanpa peran serta masyarakat. "Jadi pemerintah dan masyarakat harus sama-sama hadir," ujar Bupati.


    Terlebih, hingga saat ini, masih ada kecenderungan warga sikap warga yang menjauhi atau bahkan mengucilkan para ODGJ. "Kami meminta kepada semua pihak untuk memberikan rasa empati kepada para ODGJ. Jangan dikucilkan ataupun dibully. Tapi dekati mereka, sentuh dengan hati, dan berikan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Karena jika dirawat, para ODGJ ini masih ada harapan untuk sembuh," ujarnya.

    Sejauh ini, pemerintah juga telah memberikan ruang pengobatan kepada penderita ODGJ di sejumlah rumah sakit. Fasilitas diberikan, baik psikoterapi dan juga panti asuhan. Yang terpenting kata Bupati, mereka yang terindikasi terkena ODGJ harus cepat-cepat diobati.


    "Jangan nunggu sampai parah baru dibawa ke dokter. Kalau keluarga sudah merasakan anggotanya ada indikasi kena ODGJ harus cepat dibawa ke dokter. Rumah sakit pemerintah sudah memberikan fasilitas, baik terapi obat maupun pesikisnya," terang Bupati.


    Bupati menyebut, banyak ODGJ di Kebumen masih tergolong usia muda. Penyakit ini terjadi biasanya karena faktor ekspetasi yang tinggi, tapi tidak terwujud. Bisa juga karena tekanan ekonomi, masalah pribadi atau keluarga, dan juga karena faktor genetik. 


    "Parahnya lagi, para ODGJ ini juga punya potensi untuk melakukan bunuh diri. Ini yang harus betul-betul diawasi oleh pihak keluarga. Mengadapi mereka memang pendekatannya harus dari hati, jangan dikerasin, pasti akan brontak," tandasnya.

    Diketahui dalam cara tersebut juga banyak ditampilkan, karya seni dari para mantan penderita ODGJ yang sudah sembuh. Banyak relawan ODGJ yang menamakan dirinya Pemerhati Jiwa memberikan edukasi dan bimbingan kepada para ODGJ sehingga mereka bisa sembuh kembali.Produk-produk ODGJ yang ditampilkan di antaranya ada kaos, produk olahan kopi, gantungan kunci, gelang dan lainnya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top