• Berita Terkini

    Kamis, 02 September 2021

    Tari Kolaboratif Tampil Memukau di "Pereng" Sungai


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Roemah Martha Tilaar (RMT) Gombong yang dikenal sebagai museum dan wadah bagi komunitas lokal baru saja melakukan kerja sama dalam pembuatan seni tari kolaboratif. Menjalankan fungsi sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat RMT senantiasa mengadakan kegiatan dengan beragam tema.


    Ini mulai dari seni, budaya, ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan bagi masyarakat di sekitar Gombong. Kali ini pentas tari kolaborasi tersebut diberi nama EkaKapti. Ini mempunyai makna satu tekad satu tujuan. Nama EkaKapti  dipilih menjadi tajuk untuk merepresentasikan keseluruhan pertunjukkan.


    Dalam pelaksanaan tersebut RMT menggandeng Sanggar Tari Dhea yang didominasi oleh para penari remaja berbakat dari Gombong dan Kalasa Film. Latar tempat yang dipilih berada di tepi sungai atau biasa dikenal dengan sebutan pereng. Karya tersebut juga sebagai wadah untuk mengekspresikan diri para generasi muda di tengah pandemi seperti sekarang.


    Koreografer sekaligus pemilik Sanggar Tari Dhea Desilia Santoso mengaku senang bisa bekerja sama dengan Roemah Martha Tilaar dan Kalasa Film. Pihaknya mengatakan ini proyek kolaborasi pertamanya dengan Kalasa Film.


    “Sebelumnya saya pernah bekerja sama dengan beberapa fotografer maupun videographer lokal. Saya sangat senang dengan hasil kolaborasi bersama Kalasa Film. Semoga kedepannya bisa menjalin kerja sama untuk kolaborasi-kolaborasi lainnya,” katanya baru-baru ini.


    Kalasa Film sendiri merupakan production house yang diprakarsai oleh anak-anak muda kreatif dari berbagai daerah di Kabupaten Kebumen. Usianya sendiri terbilang masih sangat muda bila dibandingkan production house lain di Kebumen. 


    Meski muda, namun berbagai prestasi telah diraihnya. Ini seperti Juara 1 festival film pendek Civic Culture Festival 2021, Juara 1 festival film Diskomunikasi yang diselenggarakan oleh prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia dan banyak prestasi lainnya dalam festival film nasional. 



    Ridho Saputro dari tim produksi Kalasa film merasa bangga bisa berkolaborasi dengan seniman lokal dalam membuat karya baru yang menarik. “Sebelumnya kami dari Kalasa Film berkolaborasi dalam pembuatan music video dan film pendek. Untuk pembuatan video bertema seni tari ini kali pertamanya bagi kami. Apalagi untuk pengambilan gambar diambil di malam hari di tempat terbuka itu merupakan hal baru dan tantangan bagi kami. Untungnya semua bisa terlaksana dengan baik,” ungkapnya.


    Sementara itu, Manager Roemah Martha Tilaar Gombong Alona Ong memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat langsung dalam pembuatan karya kolaboratif kali ini. Pihaknya berpesan mengenai persatuan dan upaya-upaya kolektif dalam menghadapai kesulitan bersama. 

    “Kami juga berharap semoga para generasi muda dapat terus berkreasi dan menghasilkan karya-karya inspiratif serta syarat makna untuk masyarakat,” ucapnya saat ditemui di Roemah Martha Tilaar. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top