• Berita Terkini

    Selasa, 14 September 2021

    Sempat Mati Suri, Jenitri Alam Rudaksa Kembali Bangkit


     KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Untuk meningkatkan kualitas produk, agar lebih dikenal di Mancanegara. Pengrajin Jenitri Alam Rudaksa yang berada di Desa Kembaran  Kebumen, mendapatkan program Pendampingan dari Designer Dispatch Service (DDS) dari Kementerian Perdagangan. 


    Dimana dengan program tersebut, kerajinan Jenitri akan diperkenalkan di  54 negara Dunia. Hal ini tentunya akan meningkatan pendapatan bagi para pengrajin.  Jenitri sendiri pernah menjadi bisnis yang sangat menguntungkan di Kabupaten Beriman ini.


    Dalam kunjungannya team DDS yang beranggotakan enam orang didampingi oleh Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perindustrian Kebumen Sri Wahyuroh, Selasa (14/9/2021). Dalam kesempatan tersebut, langsung memberikan pelatihan desain produk yang diminati di pasar luar negeri. 


    Di sela sela kunjungannya Sri wahyuroh menyampaikan kini terdapat sembilan pelaku UMKM produk kerajinan di Kebumen yang mendapatkan pendampingan dari Team DDS Kementerian Perdagangan.  Dimana usai pendampingan tersebut, para pelaku usaha UMKM Kebumen, bisa turut bersaing di kancah internasional. 


    Terlebih, pasar yang akan diperkenalkan yakni dari 54 negara. Ini tentunya sangat berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di masa pandemi ini. Produk UMKM dari Kebumen yang akan mendapatkan pendampingan diantaranya Batik Pegon, Batik, Tulis, Anyaman Pandan, Kerajinan Gerabah, Kerajinan Lidi, Kerajinan Pandai Besi, dan juga kerajinan Jenitri. "Dengan adanya pendampingan dari Kementerian Perdagangan diharapkan para pengrajin, bisa lebih bersemangat lagi dalam mengembangkan produknya,” paparnya. 


    Pemilik usaha Jenitri dengan nama Alam Rudaksa Puji Tato, usai pendampingan dari team DDS mengaku bangga. Ini lantaran Jenitri produksinya akan lebih dikenal di kancah internasional. Pihaknya juga akan mengembangkan produknya agar lebih bervariatif dan unik, untuk menarik pembeli dari luar negeri. 


    Dikatakannya, produksi kerajinan Jenitri buatannya memang sempat “mati suri”. Ini terkait dengan adanya Wabah Pandemi Covid-19. Untuk itu, pihaknya berharap dengan adanya pendampingan ini pasar Jenitri bisa kembali normal. “Bangga ya, karena ada perhatian dari pemerintah, yang sebelumnya karena ada wabah pandemi produk kerajinan jenitri sempat terhenti sementara,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top