• Berita Terkini

    Minggu, 29 Agustus 2021

    Pengolahan Lahan Meminimalisir Kegagalan Budidaya Porang


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Pengolahan lahan yang baik dan benar akan meminimalisir kegagalan dalam budidaya porang. Pengolahan lahan menjadi dasar awal dalam budidaya porang. Hal tersebut mesti dilaksanakan dengan serius dan tidak boleh asal-asalan.


    Hal ini disampaikan oleh Praktisi Porang Kebumen Akif Fatwal Amin. Pihaknya juga menyampaikan beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi sempat berkunjung ke salah satu pabrik pengolahan Porang di Madiun. “Kunjungan tersebut tentunya menjadi support tersendiri bagi para petani Porang di Indonesia,”  tuturnya, Jumat (27/8/2021)).


    Disampaikan Akif,  dalam kunjungannya tersebut, disampaikan agar perusahan pengolahan porang tidak lagi mengekspor dalam bentuk chip (umbi porang yang telah dikeringkan). Melainkan dalam bentuk produk jadi atau minimal telah menjadi tepung porang. “Ini sangat bagus. Selain untuk mempermudah proses standar mutu yang akan diterapkan pada komoditas porang, juga untuk meningkatkan nilai ekonominya,” kata Akif.


    Disampaikannya, di Kebumen sendiri, minat masyarakat untuk berbudidaya porang kian meningkat. Bukan hanya di kalangan petani biasa, beberapa Tokoh Kebumen juga sudah mulai banyak yang melirik dan tertarik kepada porang. Ini seiring dengan meningkatnya keseriusan pemerintah pusat dalam memperhatian komoditas pertanian porang.  

    "Ya.. memang minat masyarakat Kebumen untuk budidaya porang  terus bertambah. Bahkan beberapa tokoh masyarakat di Kebumen kini mulai tertarik.  Selain dari nilai ekonominya yang tinggi, mereka juga ingin memanfaatkan lahannya yang kurang produktif,” ungkapnya. 


    Saat ditanya mengenai langkah-langkah apa yang perlu diperhatikan bila ingin memulai budidaya porang, Akif menjelaskan ada beberapa hal yang harus dilakukan. Ini meliputi kenali porang secara maksimal, kenali juga karakter tanah yang akan digunakan untuk budidaya porang. Cara mempersiapan lahan, pengolahan lahan di awal adalah yang sangat menentukan keberhasilannya.


    “Banyak petani porang pemula yang datang mengeluh kenapa tanaman porangnya kurang maksimal. Setelah dilhat ternyata kebanyakan dari mereka kurang memperhatikan persiapan/pengolahan lahan di awal. Artinya masih dilakukan dengan asal-asalan,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top