• Berita Terkini

    Senin, 30 Agustus 2021

    Komunitas Pecinta Sejarah Selusuri Masjid-masjid Tua di Kebumen


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Menandai genap setahun usianya, Komunitas Pecinta Sejarah Gombong Heritage Society (GHS) menyusuri masjid-masjid tua di sekitar Gombong. Kegiatan yang diadakan Minggu (29/8/2021) kemarin, berhasil mendeteksi lima masjid tua.


    Masjid-masjid tersebut sudah tercatat keberadaannya pada tahun 1902 dan masih eksis hingga sekarang.  Kelima masjid tersebut tersebar di Kelurahan Gombong, Desa Kedungpuji, Klapagada, Pekuncen dan Jatinegara. 


    Koordinator kegiatan Ravi Oktavian mengemukakan kegiatan tersebut menggunakan basis data peta Gombong 1902 yang diterbitkan pada tahun 1904. Berdasarkan simbol yang ada di peta, tim menentukan titik-titik dimana simbol masjid berada. 


    "Sebenarnya simbol yang tercantum pada peta cukup banyak, namun untuk kali ini kami ingin fokus pada masjid. Untunglah semua masjid dalam peta masih berfungsi hingga sekarang. Sehingga kami tidak mengalami kesulitan untuk menemukannya, " jelas Ravi.


    Adapun kelima masjid tersebut adalah Masjid Ar Rahman Kauman Gombong, Masjid Brangkal Klapagada, Masjid Babussalam di Karanglo Kedungpuji, Masjid Saka Tunggal di Pekuncen dan Masjid Darussalam di Jatinegara. 


    Salah satu temuan yang menarik adalah adanya catatan yang ditorehkan pada tiang Masjid Brangkal. Di situ dituliskan jika masjid tersebut didirikan pada Hari Ahad, 20 Rajab 1223 Hijriah atau 1808 Masehi. Direncanakan dalam kegiatan berikutnya akan dilakukan penggalian data sejarah masing-masing masjid. 


    Lebih jauh, Ketua GHS Teguh Pamungkas menyampaikan peringatan ulang tahun komunitas ini sudah diawali dengan diskusi sejarah pada 17 Agustus kemarin. Dalam acara yang diadakan di Gilingan Pari Kafe tersebut dihadirkan pembicara dari berbagai kalangan. Ini sepeti  pelaku sejarah  Intani, Peminat Sejarah Teguh Hindarto , Alumnus Prodi Sejarah Undip Ravi Oktavian dan Hasna mahasiswi arkeologi UGM.


    "GHS sendiri pada dasarnya adalah perkumpulan terbuka. Siapapun boleh bergabung asal memiliki minat pada sejarah, khususnya wilayah Gombong dan sekitarnya. Saat ini anggota kami ada guru, PNS, mahasiswa, masyarakat umum juga ada Doktor serta Dosen Sejarah dari Aceh," ucap Teguh. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top