• Berita Terkini

    Minggu, 18 Juli 2021

    Sambetan, Kearifan Lokal Penangkal Bala di Kebumen


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Rempah-rempah telah dikenal  sejak zaman dulu untuk pengobatan dan pencegahan terhadap berbagai penyakit. Masyarakat Jawa zaman dulu juga lazim menggunakan rempah-rempah untuk sambatan atau penangkal penyakit (tolak bala).


    Selain rempah-rempah, terdapat pula beberapa bunga yang kerap digunakan. Ini baik untuk mandi maupun keperluan lainnya. Mandi bunga atau mandi kembang, seperti kembang macanan, kembang telon, kembang tujuh rupa sudah menjadi bagian dari kearifan lokal orang Jawa. 


    Bahkan acara sakral seperti menikah, memberi nama anak, membangun rumah dan kegiatan lainnya, tidak lepas dari beragam ritual. Beberapa ritual yang digunakan juga terkadang menggunakan bunga atau rempah-rempah.


    Dimasa Pandemi Corona seperti saat ini, beragam upaya pencegahan penyebaran dan penularan dilaksanakan. Ini baik secara medis dengan penerapan protokol kesehatan, maupun menggelar doa dan ritual penolak bala. Tujuannya sama yakni agar pandemi cepat berakhir.


    Kearifan lokal tolak bala, oleh sebagian masyarakat juga dilaksanakan. Ini dengan menaruh dlingo bengle di halaman rumah atau di atas pintu masuk rumah. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk usaha tolak bala, sekaligus melestarikan Budaya Jawa. “Banyak jalan untuk menuju satu tujuan,” tutur Ketua Yayasan Wahyu Pancasila Ravie Ananda, Minggu (18/7/2021).


    Dalam persoalan lain, cara berbeda namun bertujuan sama juga kerap dilakukan. Misalnya saat kemarau panjang maka manusia berharap turun hujan. Dalam hal ini ada yang melaksanakan dengan cara Sholat Istisqo. Dalam tradisi lain ada pula yang melaksanakan ritual cowongan, Ojung, Gebug Ende, Ujungan dan lainya. Semua itu tujuannya sama yakni memohon agar hujan segera turun.


    Ravie Ananda menjelaskan sambatan sudah dilaksanakan oleh orang zaman dulu. Tradisi ini terus dipertahankan secara turun-temurun. Sambetan dlingo bengle kerap digunakan saat ada wabah penyakit maupun untuk pengobatan dan pecegahan. “Dulu saat ada wabah kerap dilakukan sambetan. Ini juga untuk pengobatan agar segera sembuh. Bahkan jika ada orang meninggal kerap kali anak kecil dikasih  dlingo bengle. Tujuannya untuk menghilangkan sawan,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top