• Berita Terkini

    Jumat, 02 Juli 2021

    Muncul Usulan Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen Diberi Nama


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Meski telah dibangun bertahun-tahun atau lebih tepatnya ratusan tahun, hingga kini Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen belum mempunyai nama. Dari beberapa sumber, Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen dibangun pada Tahun  Jawa 1763. Ini bertepatan dengan tahun 1835 Masehi.


    Beberapa kayu artefak Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen, hingga kini masih ada. Di kayu tersebut tertulis tahun 1763 Jawa. Kayu jati yang merupakan bagian dari Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen itu, kini diletakkan di Pelataran Makam Arung Binang  I (Jakasangkrip) di Kebejen, Kutawinangun. Sedangkan sebagian yang lain dari sisa kayu Pendopo Kebumen kini tergeletak bertumpuk di salah satu ruangan yang dinamakan "Sendang Arum".


    Pemberian nama untuk Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen menjadi hal penting. Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Wahyu Pancasila Ravie Ananda. Menurutnya sebuah nama mempunyai arti tertentu. Nama juga merupakan bagian dari doa. “Jeneng ngemu karep. Ini mempunyai arti nama itu menggambarkan apa yang menjadi harapan,” tuturnya, Jumat (2/7/2021).


    Disampaikannya, beberapa nama dapat diambil dari nama tokoh, nama bunga atau bahkan semboyan motto. Semboyan motto dari Kabupaten Kebumen sendiri yakni “Bhumi Tirta Prajamukti”.  Ini tertulis di bagian bawah lambang Kabupaten Kebumen. “Arti dari semboyan tersebut yakni tanah dan air untuk kesejahteraan bangsa dan negara,” jelasnya.


    Dalam hal ini semboyan  “Bhumi Tirta Prajamukti” bisa saja menjadi nama dari Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen. Atau bisa juga menggunakan nama lainnya. Sehingga terdapat nama yang mempunyai makna di Pendopo Rumah Dinas Bupati tersebut. “Menurut saya, penting sekali memberi nama pada pendopo,” tegasnya. 


    Sementara itu, adanya bekas hiasan pendopo kuno yang terkesan hanya teronggok begitu saja, juga disayangkan oleh Peminat Kajian Sosial dari Braindilog Sosiologi Indonesia Teguh Hindarto. Menurutnya artefak itu merupakan bukti sejarah permulaan Kabupaten Kebumen menjadi sebuah administrasi pemerintahan baru. 

    “Sayang jika artefak kayu pendopo kuno ini hanya teronggok begitu saja. Akan lebih baik jika ada sebuah museum yang merawat salah satu artefak historis ini dengan diberi narasi. Sehingga publik mengetahui nilai dan maknanya serta perannya dalam arus waktu,” ungkapnya.


    Keberadaan museum, baik yang dikelola keluarga atau pemerintahan daerah, bisa menjadi sumber informasi dan pengetahuan mengenai masa lalu yang bermanfaat. Ini  bagi penyemaian literasi sejarah dan kegiatan wisata bertema sejarah kota. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top