• Berita Terkini

    Minggu, 11 Juli 2021

    Golkar Kebumen Pilih Belum Berkomentar, BK DPRD Periksa Sejumlah Saksi


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Para petinggi Partai Golkar Kebumen sepertinya tak mau memperkeruh suasana menanggapi tudingan rekayasa dalam heboh isu dan kabar pimpinan DPRD selingkuh. Gelagat ini terlihat dari sejumlah petinggi partai  yang irit bicara kepada awak media yang menanyakan perkembangan persoalan ini.


    Upaya koran ini menghubungi pihak terkait hingga tadi malam (11/7/2021) belum berhasil. Bahkan Sekretaris DPD Golkar, Lulus Tri Paryadi yang biasanya terbuka kepada media pun pilih tak mau berkomentar banyak. "No comment dulu ya Mas," ujar Lulus Tri menjawab pesan singkat Kebumen Ekspres.


    Sebelumnya, beredar kabar dan dipublikasi di media, isu perselingkuhan menerpa DPRD Kebumen. 


    Kabar itu kemudian dibantah keras oleh Yuniarti Widayaningsih, yang juga Wakil Ketua DPRD sekaligus kader Golkar. Dalam jumpa pers yang digelar Jumat akhir pekan lalu (10/7) Yuniarti Widayaningsih menyebut isu itu tidak benar. Yuniarti bahkan kemudian menyebutkan isu ini murni rekayasa. 


    Hanya saja, Yuniarti tidak secara jelas menyampaikan pihak yang disebutnya "merekayasa" isu yang sangat merugikan namanya itu. Yuniarti mengungkapkan, ia memilih menjawab isu miring kepadanya itu, dengan kinerja.


    "Sebagai perempuan pertama yang duduk di kursi wakil Ketua DPRD, saya akan menjawabnya dengan kinerja," ujar dia pada waktu itu.


    Kuasa Hukum Yuniarti Widayaningsih, HD Sriyanto SH MH, menduga, munculnya isu pimpinan DPRD Kebumen berkaitan dengan adanya persoalan di dalam internal Partai Golkar di Kebumen.


    Bahkan, Sriyanto yang saat itu mendampingi  Yuniarti Widayaningsih saat menggelar jumpa pers,  menyebutkan, ada petinggi Golkar Kebumen yang meminta kliennya (Yuniarti Widayaningsih) mundur dari partai yang diketuai Airlangga Hartanto itu.


    Yang terjadi kemudian, dari pihak DPD Golkar melakukan langkah investigasi. Terbaru, perkara itu  dilaporkan kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD. "Kami tentunya sangat menyayangkan cara-cara yang dilakukan mereka terhadap klien kami. Kami minta persoalan ini tidak diperpanjang. Kalau masih juga diperpanjang, ini juga akan kemana-kemana," tegas Sriyanto saat itu.


    Pada bagian lain, Ketua Badan Kehormatan DPRD Kebumen Sumarno SH MM kepada Kebumen Ekspres, membenarkan adanya laporan yang berkaitan dengan persoalan ini. Laporan ini, kata Sumarno, berasal dari Ketua Fraksi Golkar sebagai pelapor. Isinya, menurut Sumarno, adanya dugaan pelanggaran kode etik oleh anggota DPRD. 


    Menindaklanjuti laporan itu, Badan Kehormatan sudah bergerak, dalam hal ini meminta keterangan dari sejumlah saksi. Mulai terlapor (Wakil Ketua DPRD sekaligus kader Golkar) dan pelapor. Juga dari Ketua RT, dan dua pembantu terlapor.


    "Laporan yang kami terima adalah adanya dugaan pelanggaran kode etik. Namun sampai saat ini belum jelas pelanggaran kode etik yang dimaksud. Pelanggaran kode etik kan luas."


    "Kalau dari sudut pandang kami, siapa yang mendalilkan harus bisa membuktikan dengan alat bukti yang terkait langsung dengan kejadian yang dilaporkan. Namun, hingga saat ini belum ada bukti kuat. Dan pegangan kami kan alat bukti," ujar dia.


    Sumarno melihat, laporan yang masuk kepada Badan Kehormatan ini lebih mengarah kepada pihak terlapor yang menerima tamu yang bukan muhrim. Yakni adanya tamu yang datang ke rumah terlapor dan dijumpai ada mobil tamu terparkir.

    "Rupanya mengarah kepada menerima tamu laki-laki yang bukan muhrim. Kalau laki-laki yang muhrim kan nggak papa. Terus kalau menerima perempuan juga nggak papa. Kunjungannya terakhirnya (tamu) jam tujuh malam. Dari siang diperkirakan sudah datang karena mobilnya sudah ada. Tapi sekali lagi, kan bukti-bukti belum jelas, " bebernya.

    Dengan rangkaian fakta demikian, sejauh ini, Badan Kehormatan belum bisa mengambil kesimpulan atas laporan itu. Namun demikian, Sumarno memastikan, Badan Kehormatan bakal bekerja dengan mengacu kepada aturan dan mekanisme yang ada. "Kalau sudah ada hasilnya (kesimpulan) akan kami laporkan kepada DPRD dan juga Ketua Fraksi Golkar selaku pelapor," kata Sumarno.


    Seperti diberitakan sebelumnya, isu perselingkuhan menerpa DPRD Kebumen. Informasi yang dihimpun dari lapangan, sejumlah orang mendatangi rumah salah satu Wakil Ketua DPRD Kebumen di Kecamatan Pejagoan. Sejumlah orang ini datang karena menduga ada pria bukan suami ada di kediaman petinggi DPRD ini.


    Kemudian, kabar terbaru menyebutkan, DPD Partai Golkar Kebumen melakukan investigasi atas kejadian ini. DPRD Kebumen juga mengambil langkah setelah ada pihak yang melaporkan kejadian ini kepada Badan Kehormatan. (cah/fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top