• Berita Terkini

    Sabtu, 03 Juli 2021

    Ganjar Apresiasi Warung Makan Hanya Layani Take Away Selama Pandemi

    Gubernur Ganjar Parnowo mampir ke Ayam "Tulang Lunak" Kranggan disela gowes pagi. Gubernur Ganjar mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di warung tersebut karena sejak pandemi menerapkan sistem pembelian _take away_. Sabtu (3/7). 


    (kebumenekspres.com) SEMARANG - Apa yang dilakukan oleh pemilik warung makan Ayam Tulang Lunak Kraton di daerah Kranggan, Kota Semarang, ini patut ditiru oleh warung makan lainnya. Sebab selama pandemi Covid-19 ini warung Ayam Tulang Lunak Kraton Kranggan hanya melayani pesanan take away atau dibungkus dan dibawa pulang.

    Langkah yang dilakukan pemilik warung itu sangat diapresiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena sangat membantu dalam memutus rantai persebaran Covid-19. Terlebih pada saat ini lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah sedang tinggi dan pemerintah melaksanakan PPKM Darurat di Jawa-Bali.

    "Ini ada salah satu contoh, warung Ayam Tulang Lunak Kraton Kranggan. Menurut saya ini salah satu yang paling bagus karena ternyata sejak Covid-19 tahun lalu sudah menginisiasi take away," kata Ganjar saat mampir disela gowes keliling Kota Semarang, Sabtu (3/7/2021).

    Kesempatan itu digunakan Ganjar untuk berdialog dengan Setiono, pemilik warung. Dari dialog itulah diketahui bahwa Setiono sudah menerapkan praktik take away dan tidak melayani makan di tempat sejak awal pandemi Covid-19. Tepatnya sejak bulan April 2020.

    "Mulai April 2020 pas ramai-ramainya covid itu. Kami kan juga takut kalau ada yang makan di tempat. Jadi kalau mau beli ya dibungkus terus dibawa pulang," ujar Setiono kepada Ganjar.

    Agar tidak ada pengunjung yang makan di tempat, Setiono bahkan sengaja menyingkirkan meja dan kursi makan. Hanya disisakan beberapa yang sudah dimodifikasi dengan dipasang pembatas transparan di meja. Meja-kursi yang disisakan itu untuk mereka yang menunggu pesanan.

    "Ini meja juga saya ambil semua. Sisakan dua meja dan beberapa kursi dengan diatur jaraknya untuk pengunjung menunggu pesanan jadi," tutur suami dari Maria Lindawati Atmodjo, generasi kedua pemilik warung itu.

    Setiono menjelaskan bahwa pada awal pandemi itu memang ada penurunan pesanan dan omzet. Rata-rata pesanan pada saat itu hanya mencapai 40-50 persen dari pesanan sebelum pandemi. Jumlah itu sempat meningkat hingga 70 persen sebelum ada lonjakan kasus beberapa pekan terakhir.

    "Orderan ya susut. Waktu pertama-tama cuma 40 persen. Terus sempat naik lagi menjadi 70 persen tapi sekarang susut lagi," ungkapnya.

    Ganjar yang mendengar cerita dari Setiono tak berhenti memberikan apresiasi. Apalagi sebelum mampir ke warung Ayam Tulang Lunak Kraton Kranggan itu, Ganjar lebih dulu berkeliling Kota Semarang dan melihat banyak warung yang belum tertib.

    "Ini bagus. Tadi saya keliling, banyak yang tidak tertib dan tidak ada yang (hanya) take away, itu kan bahaya. Maka saya minta agar mereka take away. Ini juga kan sudah mulai PPKM Darurat," kata Ganjar menanggapi cerita Setiono.(rls/wil) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top