• Berita Terkini

    Kamis, 29 Juli 2021

    Aksin Desak Aparat Tindak Penambang Ilegal di Kebumen


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- LKBH Garuda Yaksa Cabang Kebumen meminta kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Polres dan Satpol PP untuk menindak tegas para penambang pasir ilegal yang menggunakan mesin sedot. Pasalnya penambangan tersebut dinilai telah merusak ekosistem sungai.


    Beberapa waktu lalu yakni 27 Juli merupakan Hari Sungai Nasional. Dimana hal tersebut tentunya berkaitan erat dengan kelestarian lingkungan, terutama wilayah sungai. Selain kepada aparat hukum LKBH Garuda Yaksa, juga meminta dinas terkait untuk terjun langsung melihat kondisi lapangan.


    Ketua LKBH Garuda Yaksa Cabang Kebumen Aksin SH menegaskan pihaknya selalu pegiat wisata sangat berharap agar sungai-sungai yang ada di Kebumen yakni Lukulo dan Loning yang hulunya ada di Kecamatan Sadang bebas dari penambangan liar, galian C yang menggunakan mesin sedot dan alat berat. “Karena ini sangat merusak ekosistem sungai. Selain itu juga  serta menimbulkan kerusakan-kerusakan lingkungan sungai yang sangat fatal,” tuturnya, Kamis (29/7/2021).


    Ditegaskannya, penambang ilegal yang menggunakan sedot juga akan berpengaruh terhadapa penambang pasir tradisional. Dalam hal ini secara umum penambang pasir tradisional merasa sangat dirugikan dengan adanya penambang ilegal yang menggunakan mesin sedot di hulu Sungai Lukulo. Ini juga yang berada di Desa Sadangwetan Kecamatan Sadang. 


    “Kami berharap Kepada Satpol pp dan Kepolisian untuk segera turun kelapangan untuk mengcek lokasi. Ini di wilayah Dukuh Tungku Desa Sadangwetan Kecamatan Sadang. Keberadaan mesin sedot pasir telah sangat merusak ekosistem dan lingkungan,” ungkapnya. 


    Aksin yang juga mantan Anggota DPRD Kebumen itu menegaskan, selain Satpol PP dan Polres kepada dinas terkait dalam hal ini DiperkimLH dan Perijinan untuk segera mengecek apakah tambang tersebut legal atau ilegal.  Jika ilegal maka segera ditutup dan ditindak.  “Alat sedot disita untuk diproses hukum lebih lanjut. Ini demi kelangsungan hidup masyarakat secara luas, berkaitan dengan kelestarian ekosistem yang ada di sungai,” ungkapnya yang juga Owner Wisata Alam Dasar Samudra itu. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top