• Berita Terkini

    Selasa, 22 Juni 2021

    Seluruh Desa di Kebumen Bakal Berstatus Destana


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Pemkab Kebumen menargetkan seluruh desa di wilayah ini bakal menjadi desa tanggap bencana (Destana) di tahun 2021. Yakni dari yang semula 70 desa akan dimaksimalkan menjadi 449 desa dengan anggaran CSR Bank Jateng.


    "Kebumen sebelumnya 70 Destana, ditahun 2021 ini seluruh desa 100 % sudah dibentuk Destana, pembentukan ini dari dana bantuan Csr Bank Jateng Kebumen bukan anggaran Pemkab," ujar Bupati Kebumen Arif Sugiyanto saat melaunching kegiatan Peningkatan Kapasitas Destana Tahun 2021 di Gedung F Kompleks Kantor Bupati Kebumen, Senin (21/6/2021).


    Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kecamatan di Kabupaten Kebumen secara daring.  Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Asisten I Sekda Edi Riyanto, Kepala Dispermades P3A Frans haidar, Kabag OPS Polres Kebumen Arif, Pasi OPS Kodim 0709 Suyoto, serta sejumlah pejabat lain.


    Bupati Arif Sugiyanto menyambut baik kegiatan ini yang dinilai penting, untuk meningkatan pengetahuan, keterampilan dan sinergitas semua unsur dalam mencegah dan menanggulangi bencana. Apalagi Kabupaten Kebumen termasuk daerah rawan bencana.

    "Dengan kegiatan ini, saya berharap akan terbangun kesamaptaan, kesigapan dan kekompakan baik sebelum terjadi, saat terjadi bencana sampai dengan pasca bencana. Upaya-upaya meminimalisasi faktor terjadinya bencana tentu harus kita lakukan. Begitu juga antisipasi datangnya bencana alam dengan melakukan kegiatan penanggulangan bencana,"  ungkap Bupati.

    Arif mengungkapkan, anggaran pembentukan Desa Tanggap Bencana (Destana) Kabupaten Kebumen merupakan dana CSR dari Bank Jateng bukan anggaran dari pemerintah daerah. Dengan itu, Destana di Kabupaten Kebumen yang semula hanya 70 desa akan dimaksimalkan menjadi 100 persen Desa Tanggap Bencana.

    Bupati Arif menyampaikan, penanggulangan bencana pada dasarnya menjadi tugas dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, Bupati meminta masyarakat mengenal bencana, baik bencana alam, non alam dan bencana buatan manusia.

    Masyarakat juga diminta belajar dari pengalaman menghadapi berbagai bencana yang menimbulkan banyak korban. "Salah satu komponen penting dalam konsep besar penanggulangan bencana adalah kesiapsiagaan. 


    "Karena itu pula, setiap desa diharuskan memiliki perencanaan kontijensi untuk menghadapi bencana berdasarkan pemilihan prioritas ancaman bencananya, salah satunya dengan Destana ini, Tim Desatana akan menjadi ujung tombak dan sekaligus peringan tugas kepala desa jika terjadi bencana," ujarnya.(fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top