• Berita Terkini

    Selasa, 01 Juni 2021

    Covid, Peribadatan Jemaat Gereja Wetonwetan Ditiadakan


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kecamatan Puring kembali mengalami peningkatan. Dimana terdapat 10 orang Jemaat Gereja Kristen Kerasulan Indonesia (GKKI) Desa Wetonwetan Puring dipastikan Positif Covid 19. Ini usai berkontak langsung dengan orang dari luar daerah. 


    Hal tersebut menjadi buktu jika perjuangan melawan Covid-19 belum usai. Adanya kasus tersebut, Forkopimcam Puring pun langsung melakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri. 


    PLT Camat Puring Sugito Edi Prayitno saat ditemui beberapa waktu lalu menyampaikan akibat adanya Jemaat GKKI yang terkonfirmasi Positif Covid-19, maka Forkopimcam Puring bersama dengan Puskesmas dan juga Pemerintah Desa secara resmi menutup sementara operasional Gereja selama 14 hari kedepan. “Usai penutupan sementara ini diharapkan, peribadatan bisa kembali berjalan normal, dengan catatan tidak ada lagi Jemaat yang terkonfirmasi Positif Covid-19,” tuturnya.


    Menurutnya kasus Positif Covid-19 di Desa Wetonwetan ini diperkirakan masih bisa mengalami peningkatan. Dari 10 orang positif, sembilan diantaranya melakukan isolasi mandiri dan 1 orang dirawat di rumah sakit.  "Semoga tidak ada peningkatan kasus,” katanya, didampingi oleh Kapolsek Puring dan juga Jajaran Pemerintah Desa Wetonwetan. 


    Diakuinya dalam Penanganan Covid-19 tidak bisa secara parsial ataupun sendiri-sendiri. Melainkan wajib terintegrasi mulai dari Forkopimcam, Pemerintah Desa dan juga masyarakat. Forkopimcam sendiri juga sudah melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan cara melakukan traking dan juga sosialisasi terus menerus kepada masyarakat. 


    Disampaikan pula terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kecamatan Puring berjumlah 15 orang. Dimana 3 diantaranya dirawat dan 12 orang lainnya melakukan isolasi mandiri. Untuk itu pihaknya menghimbau, bagi masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan dan keagamaan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan jaga jarak, cuci tangan dan mengenakan masker. “Khusus bagi wilayah yang terkonfirmasi positif lebih dari tiga ataupun zona merah, kami imbau agar kegiatan masyarakat bisa ditunda dulu, hingga dirasa aman,” tegasnya. 


    Sementara itu Tokoh Gereja setempat Sumardi mengakui Jemaat yang terkonfirmasi Covid-19 akibat kontak langsung dengan keluarganya yang pulang dari Bandung Jawa Barat. Hal tersebut diketahui usai dilaksanakan pemeriksaan di rumah sakit. 


    Adanya penutupan Gereja sementar itu, pihaknya mengaku tetap menghormati keputusan dari pemerintah. Dimana keputusan tersebut dibuat untuk kebaikan bersama. Pihaknya berharap peribadatan bisa kembali berjalan normal usai penutupan selama 14 hari kedepan. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top