• Berita Terkini

    Rabu, 26 Mei 2021

    Gerhana Bulan Total Terlihat di Kebumen


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Fenomena gerhana bulan total pada Rabu (26/5/2021) dapat dilihat dari Kebumen. Sejumlah warga pun tak melewatkan fenomena langka yang disebut gerhana Super Blood Moon itu.


    Pantauan koran ini, warga terlihat antusias menyaksikan fase-fase gerhana di lapangan dan alun-alun. Menariknya, Super Blood Moon  bisa dilihat jelas oleh warga meski awalnya awan tampak menggayut.

    Aji Pangestu (25), warga Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung mengaku sempat khawatir karena tidak bisa melihat gerhana bulan total karena sejak sore cuaca di Kebumen mendung. Bahkan di wilayah kebumen utara sing sempat turun hujan, Namun akhirnya bisa melihat.

    "Karena mendung tadi sempat nggak lihat, sempat khawatir juga karena siang tadi di wilayah saya hujan deras, tapi akhirnya bisa melihat," katanya.


    Sama halnya dengan Rusmiadi (55), warga Desa Adikarso. Ia menunggu gerhana di depan rumahnya sejak sore untuk melihat gerhana bulan total. Mensyukuri fenomena alam ia sempat mengikuti sholat gerhana di mushola setempat.

    "Ini fenomena yang indah, harus disyukuri dan jika melihat gerhana kita harus banyak dzikir kepada Alloh SWT," katanya.

    Hingga pukul 19.25 WIB, warga masih terus memandangi langit, meski beberapa saat selih berganti awan melintas dan menutupi gerhana bulan total, yang sudah memasuki fase gerhana penumbra berakhir.


    Tak kurang dari Bupati Kebumen Arif Sugiyanto turut menikmati gerhana bulan total. Bupati Arif memilih solat gerhana dengan masyarakat Dukuh Kuwarisan Kulurahan Panjer. Bupati sempat melaksanakan solat gerhana di masjid setempat. "Alhamdulilah tadi sudah sholat gerhana di Kuwarisan," katanya kepada wartawan koran ini Rabu petang.

    Terpisah, Pengasuh Ponpes Al Hasani Jatimulyo Alian Gus Fachrudin, menyampaikan dalam Ajaran Islam setiap gerhana Umat Muslim sangat dianjurkan untuk melaksanakan Sholat Sunah Gerhana. Dalam sudut pandang tuntutan hukumnya (taklifi), Sholat Gerhana Bulan termasuk kategori Sholat Sunah yang Muakkad. Artinya, shalat gerhana merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. 


    Ini, baik secara sendirian ataupun berjamaah. Namun, yang lebih utama adalah dilakukan secara berjamaah. “Pengertian Sunah Muakkad adalah sangat dianjurkan dianjurkan dengan penekanan yang kuat, artinya mendekati wajib,” tutur  Gus Fachrudin, Rabu (26/5).


    Disampaikannya, Shalat Sunah Gerhana memiliki kaitan yang sangat erat dengan waktu terjadinya gerhana itu sendiri. Shalat Gerhana Bulan disunahkan untuk dilakukan sejak awal mula terjadinya gerhana. Kesunnahan ini akan berakhir apabila proses gerhana telah usai. 

    “Secara spesifik, gerhana bulan akan berakhir dengan selesainya proses gerhana atau terbitnya matahari. Mengenai amalan yg disunahkan selain sholat yakni Shodaqoh , perbanyak Takbir serta berbuat baik,” katanya,


    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jika gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan, dilihat dari Bumi.


    Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan. Pergerakan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.(fur/mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top