• Berita Terkini

    Selasa, 04 Mei 2021

    Covid-19 Kebumen Masuk 10 Besar Jateng, Bupati Minta Warga Kembali Ketatkan Prokes

     


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, benar-benar meminta warga waspada dan tidak menganggap remah covid-19. Ini setelah melihat perkembangan kasus covid-19 di Kebumen yang tak kunjung melandai. Terbaru, kasus covid-19 di Kebumen masuk dalam 10 besar se Jawa Tengah (Jateng).

    Data Gugus Tugas Penanggulangan dan Penanganan Covid-19 Kebumen menunjukkan hingga Senin malam tadi ada 7.387 kasus positif di Kota ini. Dari jumlah itu, 316 meninggal dunia sementara 6.870 dinyatakan sembuh.


    Yang harus digarisbawahi, kemarin terjadi lonjakan kasus dala satu hari yang totalnya mencapai 43 kasus.  Perkembangan terbaru ini tentu tak bisa dianggap remeh. Bupati Arif menekankan, pemkab melalui dinas instansi terkait terus mengupayakan menekan angka covid-19 ini. Sejumlah aturan telah ditetapkan seperti melarang obwis buka pada 3 hari pertama lebaran, juga melarang warga menggelar kegiatan berkerumun. 

    Upaya itu mengiringi kampanye hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang terus digaungkan. Tak hanya melalui dinas instansi terkait, Bupati Arif gencar menyosialisasikan prokes secara langsung saat safari ramadan yang ia gelar.


    Namun, upaya keras Pemkab ini, tak akan efektif tanpa peran serta masyarakat. "Kami benar-benar menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menganggap remeh Covid19. Jangan lengah dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Kami akan memperketat protokol kesehatan, ini demi keselamatan masyarakat," ujarnya.



    Protokol kesehatan dimaksud antara lain, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. 


    Terkait pelaksanaan Shalat Ied, Arif mengatakan pemkab masih bisa menolerir untuk dilaksanakan. Namun, Arif menegaskan, shalat Ied sebaiknya diikuti warga lokal. Bagi warga yang datang perantauan, diminta melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu. Bila benar-benar aman, baru boleh melaksanakan shalat ied.

    "Shalat Ied hanya untuk masyarakat sekitar. Untuk yang baru datang merantau sebagaiknya isolasi mandiri dulu, kondisi sekarang kita harus waspada kita masuk 10 besar angka aktif, waspada untuk meningkatkan protokol kesehatan,"pungkasnya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top