• Berita Terkini

    Minggu, 18 April 2021

    Problematika Pembelajaran Sains Di SD Pada Masa Covid-19


    Oleh : Desty Arba’atun Fitri 
    Pendidikan Guru Sekolah Dasar 
    Universitas Muhammadiyah Purworejo

    (kebumenekspres.com) Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami dampak dan perubahan semenjak adanya COVID-19. Penyebaran COVID-19 memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Sejak adanya pandemi COVID-19 pembelajaran dilakukan secara daring (online learning) yang merupakan pilihan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencegah COVID-19 semakin meluas. Pelaksanaan pembelajaran daring adalah salah satu metode pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi, karena dalam prinsip kebijakan pendidikan pada masa pandemi adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, para pendidik, tenaga pendidikan, keluarga dan seluruh masyarakat. Pendidikan daring (online learning) dilakukan oleh berbagai jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. 

    Hasil wawancara dengan guru di salah satu sekolah dasar menyatakan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan yaitu pembelajaran daring dan home visit. Metode home visit ditetapkan dengan mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah untuk mencegah penularan COVID-19. Penerapannya metode home visit guru mendatangi satu persatu siswa atau bahkan dalam skala kelompok secara bertahap dilakukan minimal satu kali dalam seminggu. Menggunakan metode home visit dapat membantu siswa dalam meningkatkat hasil belajar siswa. 

    Media pembelajaran yang diterapkan pada saat pembelajaran daring di sekolah dasar tersebut secara umum menggunakan whatsapp dan google classroom. Bahan ajar yang digunakan berupa LKS dan video pembelajaran. Kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran daring yaitu jaringan internet, terbatasnya kuota siswa dan keterbatasan handphone yang dimiliki peserta didik. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa memiliki fasilitas handphone sendiri bahkan ada yang satu keluarga hanya memiliki 1 handphone namun digunakan untuk bersamaan. Kendala lainnya masih beberapa siswa yang tidak bisa membuka video pembelajaran. Sedangkan untuk pembelajaran sains peserta didik  melakukan praktek mandiri, misalnya mengenai materi perpindahan panas dengan memanfaatkan alat-alat yang ada disekitar rumah. Pelaksanaan praktikum dilakukan secara kelompok kemudian guru akan mengunjungi tempat masing-masing peserta didik untuk mengontrol kegiatan tersebut. Namun ketika diperlakukan sitem PPKM pembelajaran sepenuhnya dilakukan menggunakan metode daring sehingga peserta didik memperoleh materi hanya melalui media whatsapp maupun google classroom saja. 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top