• Berita Terkini

    Kamis, 01 April 2021

    Bupati Diminta Perhatikan Wilayah Pete Sewu


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Bupati dan Wakil Bupati Kebumen terkait pembangunan infrastruktur diharapkan juga fokus terhadap Wilayah Utara atau biasa dikenal dengan wilayah pete sewu. Pasalnya hingga kini pembangunan di wilayah tersebut terkesan terbangkelai. Disisi lain pembangunan Jalur Lintas Utara (JLU) juga masih terkendala beberapa hal.


    Salah satu tujuan dari pembangunan JLU yakni menjadi trobosan bagi perekonomian baru. Dimana nantinya akses Kebumen dengan kabupaten tetangga akan semakin mudah dan dekat. Hal ini tentunya akan membuka berbagai peluang sektor perekonomian.


    Hal ini disampaikan oleh Ketua Komite Kajian Kebijakan Daerah (K3D) Kebumen Hariyanto Fadeli. Pihaknya berharap dalam pembangunan infrastruktur bupati dan wakil bupati juga fokus kepada Kebumen Utara, yang selama ini justru terbengkelai. Padahal pembangunan JLU sendiri merupakan salah satu trobosan. “Terkait dengan hal tersebut, hingga kini ghirohnya memang  sudah sudah terlihat, namun fasilitas infrastrukturnya belum memadai,” ungkapnya.


    Sekedar informasi Proyek Jalan Lingkar Utara Kebumen dimulai sejak tahun 2016. Hingga kini jalur tersebut belum seluruhnya tersambung. Salah satu yang menjadi alasannya adalah izin pinjam pakai lahan Perhutani.


    JLU sendiri diproyeksikan untuk program pengentasan kemiskinan di kantong kemiskinan Kebumen. Hingga kini, proyek yang digagas semasa Bupati Muhammad Yahya Fuad itu baru sebagain yang terealisasi. Adapun total pembangunannya yakni 64 kilometer panjang ruas jalan. 


    Dari jumlah tersebut sebanyak 8,2 kilometer atau sekitar 10 hektar berada di lahan Perhutani. Ini meliputi Jalur Wadasmalang - Slepi dan Wadasmalang – Sadangkulon. Masing-masing sepanjang 600 meter. Selanjutnya ruas Kebakalan - Giritirto 2 kilometer. Ruas Jalan Pagebangan - Somagede 2 kilometer dan Kenteng - Ketileng 3 kilometer.


    Adanya pembangunan yang terkesan terbengkelai itu, membuat Hariyanto Fadeli merasa malu dengan kabupaten tetangga yang secara geografis berbatasan langsung dengan Kebumen. Pasalnya di beberapa kabupaten tersebut, infrastrukturnya memadai. “Saya sendiri merasa malu dengan kabupaten tetangga yang berbatasan langsung dengan Wilayah Kebumen secara geografis. Disana sangat luar biasa bagus infrastrukturnya,” ucapnya, kemarin (31/3/2021).


    Di sisi lain terdapat pula pendapat yang menyatakan bahwa proyek pembangunan JLU tidak diawali dengan kajian yang matang. Adanya kendala lahan Perhutani menjadi salah satu indikasi jika kajian tidak dilakukan dengan matang sebelum proyek itu dijalankan. Jika dilakukan kajian dengan baik, tentunya sudah dapat diketahui kendala apa yang nantinya akan dihadapi. Termasuk adanya lahan Perhutani yang akan menjadi bagian dari jalur JLU tersebut .  (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top