• Berita Terkini

    Jumat, 12 Maret 2021

    Menteri Kelautan dan Perikanan RI Kunjungi Kampung Garam Kebumen


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, berkunjung ke Kebumen. Dalam kunjungannya,  Jumat (12/3/2021),  Wahyu Trenggono meninjau  Kampung Garam Desa Tlogopragoto, Kecamatan Mirit, serta tambak udang dan konservasi penyu di Kalibuntu, Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong. 


    Mendampingi Menteri, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama, Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang, Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, serta pimpinan OPD terkait di jajaran Pemkab Kebumen.


    Trenggono meminta agar sentra pembuatan garam di pesisir selatan Kebumen ini nantinya bisa jadi percontohan pengembangan ekomomi dipesisir selalan karena memiliki potensi yang sangat besar.


    "Ini sebetulnya hidup di wilayah daratan yang sempit, sementara sebelah kita itu lautan potensinya besarnya luar biasa, Pak Bupati Kebumen beruntung bener ini, kalau di tengah-tengah nggak bisa ngapa-ngapain pak. 


    "Di tengah-tengah itu cuma pertanian, pariwisata, itu pun kalau daerahnya bagus. Kita jadikan percontohan aja ini Kebumen, nggak jauh dari Jogja soalnya. Nanti daerah Kebumen Jogja daerah selatan itu jadi sumber tumbuhnya perekonomian baru di sektor kelautan," ujar Trenggono


    Trenggono juga mendorong masyarakat dan Pemkab Kebumen untuk memasarkan garam yang dihasilkan secara online. Penjualan garam secara online dapat mempermudah penjual dan pembeli sehingga diharapkan penyerapan terhadap garam yang diproduksi bisa lebih maksimal. Dengan demikian penghasilan petambak garam ikut meningkat. "Penjualan lewat online itu sangat bagus. Kita harus dorong agar tidak ada tengkulak," tegas Trenggono.


    Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Garam (Kugar) 'Cirat Segoro Renges' Desa Tlogopragoto, Budi Santoso, mengatakan saat ini ada sekitar 40 tunel garam yang dibangun sejak akhir Desember 2020 lalu. Kini sudah mampu memproduksi garam 1,2 ton setiap kali panen. 


    Sedikitnya panen dilakukan sebanyak dua kali dalam sebulan. Budi berharap pemerintah bisa membentuk kebutuhan sarana dan prasarana lain agar produk yang dihasilkan bisa lebih berkualitas dan lebih banyak lagi. Di atas lahan seluas 2 Hektare itu, Budi dan kelompoknya tak hanya memproduksi garam, namun juga membuka tempat itu sebagai sarana edukasi dan wisata.

    "Kami mengharapkan ada bantuan rumah kaca sehingga hasilnya lebih berkualitas. Bahkan dengan rumah kaca nantinya kita bisa menghasilkan garam piramida yang harganya bisa mencapai Rp 250 ribu per kg. Selama ini dengan tunel plastik kita hanya menghasilkan garam SPA dengan harga sekitar Rp 40 ribu per kg dan garam konsumsi biasa Rp 6 ribu per kg," ucap Budi.


    Lebih jauh, Budi mengungkapkan, saat ini penjualan garam melalui online dengan memanfaatkan media sosial sudah dilakukan. Namun diakui belum maksimal. Adapun garam yang mereka pasarkan yakni garam berkuakitas untuk kebutuhan kosmetik, juga garam konsumsi, Kugar 'Cirat Segoro Renges'.


    Harga jualnya Rp 30.000 sampai Rp 40.000 perkilogram. Saat ini garam Kebumen itu telah dipasarkan di wilayah DI Yogyakarta hingga Lampung. Terbaru, Kugar 'Cirat Segoro Renges' sedang mengembangkan produksi garam piramid. 


    Garam ini memiliki harga jual lebih tinggi, mencapai Rp 250.000 perkilogram. Namun dibutuhkan infrastruktur rumah kaca yang sekarang belum tersedia di Kampung Garam.  "Kami sudah jual lewat online tapi masih belum banyak. Kebanyakan yang beli datang langsung. Tapi kan ke depannya memang harus online. Kami harap ada pendampingan supaya pengemasan dan promosi yang dilakukan secara online lebih besar hasilnya," urai Budi Santoso.


    Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), TB Haeru Rahayu, mengatakan akan langsung melakukan konsolidasi internal membahas rencana pembangunan rumah kaca untuk produksi garam piramid. "Kami juga akan koordinasi dengan Pemkab Kebumen," ujarnya.


    Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto  menyanggupi untuk memenuhi permintaan para petani garam untuk menyediakan rumah kaca. "Siap, sesuai permintaan kami akan penuhi untuk pembuatan rumah kaca," tegasnya.

    Tak hanya itu, sesuai visi dan misi Bupati Kebumen, H Arif Sugiyanto, telah membuat program Demen Bumen, yakni salah satunya untuk memasarkan produk lokal kebumen dengan garam buatan kebumen. Selain itu mantan purnawirawna polri ini juga fokus untuk mengembangkan program kawasan industri peprikanan di wilayah pesisir selatan kebumen dengan mengangkat potensi lokal yang ada.

    "Akan kita kembangkan semua potensi kebumen, disitu bisa banyak menyerap tenaga kerja, peningkatan peenghasilan dan perekonomian juga kemajuan Kabupaten Kebumen minimal meningkat dari kabupaten kaya no 35 se Jawa Tengah," ujarnya (Fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top