• Berita Terkini

    Senin, 22 Maret 2021

    Harga Padi Anjlok, Harga Katak Porang Meroket


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Musim Panen padi yang senantiasa ditunggu oleh para petani kembali menyisakan keprihatinan. Pasalnya pada panen seretak menjelang Ramadhan ini harga gabah justru terjun bebas.  

    Harga gabah per kuintal terjun anjlok hingga Rp 380 ribu per kuintal. Ini  untuk gabah basah atau baru panen. Sedangkan gabah kering harganya mencapai kisaran Rp 400-425 ribu perkuintal. Bahkan sebelumnya harga gabah juga sempat anjlok kisaran Rp 350 ribu perkuintal.


    Kendati demikian disaat gabah anjlok, harga katak porang justru meroket. Kini harga bubil atau katak porang tembus Rp 150 ribu perkilogramnya. Harga diprediksi akan terus naik, hingga pertengahan April bisa mencapai Rp 200 ribu per kilogram.


    Salah satu Praktisi Porang Kebumen Akif Fatwal Amin menyampaikan hingga kini harga bubil atau katak porang terus meningkat. Bahkan peningkatannya etrgolong drastis.  Beberapa bulan lalu, harga bubil hanya kisaran Rp 80 hingga 100 ribu perkilonnya. “harga katak atau bubil porang memang melonjak drastis. Pada tahun lalu harga di Bulan Maret dikisaran Rp 85 - 100 ribu perkilogram. Namun di Bulan Maret tahun ini katak Porang sudah dikisaran Rp 150rb perkilogramnya,” tuturnya, Minggu (21/3).


    Dijelaskannya, naiknya harga tersebut salah satunya disebabkan karena meningkatnya peminat pembudidaya Porang di Kebumen dan kabupaten sekitarnya. Tentunya hal tersebut menjadikan kebutuhan akan bibit Porang (salah satunya katak/bubil Porang) juga meningkat. 


    "Bibit Porang dari katak atau bubil lebih disukai oleh para petani porang karena memang potensi tumbuhnya mencapai 95 pesen.  Bakan kalo kataknya itu benar-benar dorman potensi tumbuhnya bisa mencapai 100 persen,” paparnya.


    Di bulan Maret katak dari tunas pertama porang memang sudah mulai dorman dan siap untuk dijadikan bibit di musim tanam Oktober yang akan datang. Untuk diketahui tumbuhan Porang dalam satu musim tanam 6-7 bulan bisa berganti tunas hingga 3 kali. 


    "Kami menyarankan kepada para petani Porang di Kebumen untuk tidak menjual katak/bubil porang hasil dari kebunnya secara keseluruhan. Ini agar nanti saat mau tanam lagi sudah tidak bingung mencari bibit," ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top