• Berita Terkini

    Kamis, 25 Maret 2021

    Bayi 1.100 Gram Lahir Selamat di RSUD Prembun


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Perjuangan para tenaga kesehatan RSUD Prembun patut mendapatkan acungan jempol. Dimana para dokter dan segenap tenaga medisnya berhasil merawat bayi prematur dengan selamat. Saat lahir, bayi dari pasangan Sudarsono (30) dan Daryanti (25) itu hanya mempunyai berat badan  1.100 gram saja.


    Bayi laki-laki yang merupakan anak kedua warga RT 1 RW 2 Dukuh Tambaksaran Ngabean Mirit tersebut mempunyai panjang badan 38 centimeter saat dilahirkan pada  19 Februari 2021 lalu. Bayi lahir pada usia kandungan 32 minggu.


    Direktur RSUD Prembun dr Iwan Danardono melalui Kabid Pelayanan Medis dr H Arif Komedi menyampaikan kelahiran prematur pada bayi tentu berisiko tinggi (Resti). Sehingga memerlukan perawatan intensif. “Proses kelahiran secara spontan atau normal,” tuturnya, Kamis (25/3/2021).


    Kini setelah menjalani perawatan selama 34 hari di RSUD Prembun, baik bayi maupun ibunya sudah diperkenankan pulang. Bayi dan ibunya dalam kondisi sehat. Berat bayi telah meningkat menjadi 1.700 gram dengan panjang badan 40 centimeter. Kendati demikian terkait dengan kesehatan bayi masih memerlukan kontrol di rumah sakit. “Ini untuk memastikan kesehatan bayi. Dihari diperkenankannya pulang, pihak RSUD Prembun juga memberikan bingkisan untuk orang tua bayi,” katanya.


    Dokter yang menangani pasien tersebut yakni dr Faiza Risti Aryanti menyampaikan berat badan bayi normal saat dilahirkan yakni 2.500 hingga 4.000 gram. Bayi yang lahir prematur memiliki resiko tinggi pada paru-paru, karena belum berkembang dengan sempurna. “Hal pertama yang dilakukan adalah resusitasi neonatus yakni langkah awal untuk penyelamatan bayi,” ungkapnya.


    Setelah lahir, lanjutnya, bayi juga mendapat perawatan dengan pemberian cairanan nutrisi melalui infus pusar. Selain itu juga dilaksanakan pemasangan oksigen dengan terapi Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Tatalaksana pencegahan infeksi antibiotik dan pemberian kalium intravena dantermoregulasi yakni tatalaksana suhu untuk pecegahan penurunan suhu tubuh.


    “Dilaksanakan pula  pemasangan Oral Gastric Tube (OGT) untuk pemantauan Necrotizing Enterocolytis foto terapi bayi kuning.  Selain itu transfusi trombosit dan transfusi albumin pada keadaan hipoalbumin,” ungkapnya.


    Disampaikan pula perawatan lainnya meliputi pengawasan dan tatalaksana Apneu of prematurity. Pemberian HMF dengan asi untuk mengejar nutrisi dan pemberian mikronutrien asam folat pada bayi.  Pengawasan akseptabilitas diet dan weaning oksigen pada bayi Bronchopulmonary dysplasia syndrome. “Salah satu penyebab terjadinya prematur adalah ibu bayi mengalami hipertensi saat kehamilan,” jelasnya. 


    dr Faiza Risti Aryanti juga menyampaikan setelah diperkenankan pulang bayi juga membutuhkan penghangat. Ini dapat dilakukan dengan lampu bohlam 30 watt atau dengan Perawatan Metode Kangguru. Yakni meletakkan bayi pada dada ibu agar hangat. “Pencegahan prematur untuk mengurangi risiko tinggi dapat dilaksanakan dengan  kontrol ANC rutin ke bidan atau puskesmas. Selain itu minimal sekali dilaksanakan pemeriksaan oleh dokter spesialis kandungan,” paparnya. 


    Sementara itu ibu bayi yakni Daryanti menyampaikan awalnya sesaat sebelum kelahiran dirinya mengalami sakit ulu hati dan sesak nafas. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada RSUD Prembun yang telah memberikan pelayanan terbaik. “Pelayanannya sangat baik. Kami sangat berterima kasih,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top