• Berita Terkini

    Jumat, 12 Februari 2021

    Satu Korban Longsor Masih Belum Ditemukan, Mensos Kunjungi Lokasi Longsor Kalijering


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban hilang musibah longsor di Desa Kalijering Kecamatan Padureso. Namun hingga berita ini diturunkan Jumat (12/2/2021) malam tadi, baru dua korban ditemukan. Sementara, Jemarun, satu korban lain masih dalam pencarian.


    Adapun yang sudah ditemukan berjumlah 2 orang atas nama Tarsinah (60) dan Doniatun (46) pada hari Rabu (10/2/2021). Sementara, Jemirun (53) belum ditemukan. Faktor cuaca beberapa terakhir ini turut menjadi kendala pencarian korban Jemarun. Selain fokus melakukan pencarian kepada korban nomor tiga, tim SAR gabungan juga fokus membuka jalan yang tertutup lumpur. 


    Musibah yang terjadi di Desa Kalijering Kecamatan Padureso memang sangat memilukan. Keprihatinan dan simpatik pun mengalir. Bahkan kemarin,  Menteri Sosial Tri Rismaharini datang langsung ke lokasi.


    Ia datang didampingi Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Kapolres Kebumen Piter Yanottama juga Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara serta sejumlah Pejabat teras di Kebumen.


    Risma dalam kunjungan tersebut menemui warga terdampak longsor yang kini mengungsi di beberapa rumah, masjid dan balai desa di sekitar bencana longsor tersebut. Bahkan Mensos sempat menghibur anak-anak di pengungsian agar mereka tidak trauma dengan kejadian longsor itu.


    Mensos menyampaikan sering kali orang mengabaikan mereka, sebetulnya anak-anak itu trauma, bahkan mungkin dia tidak akan pernah lupa itu sampai mereka dewasa.

    "Oleh karena itu nanti akan saya datangkan tim yang akan membantu untuk 'trauma healing' supaya mereka tidak trauma," katanya.


    Risma menyampaikan untuk menangani bencana tidak usah dipisah-pisah, ini tugas daerah, tugas provinsi atau tugas pusat dan sebagainya. "Bencana di Kebumen ini ada korban. Jadi kenapa saya prioritaskan ke sini. Saya baru menerima laporan semalam bahwa bencana longsor ini ada korban jadi kemudian saya ke sini," katanya.


    Ia meminta pimpinan daerah dan kepala desa supaya mencegah bencana longsor tersebut tidak terjadi lagi sehingga tidak ada korban lagi. Menurut dia, kalau lokasinya memang sudah tidak memungkinkan untuk ditempati, sebaiknya direlokasi.  "Cuma saya tidak tahu ada lahannya tidak untuk relokasi, insyaallah ada," katanya.


    Pada kesempatan tersebut Mensos memberikan santunan untuk keluarga korban yang meninggal, kemudian juga memberikan bantuan sarana prasarana untuk meringankan warga.


    Tekait untuk membantu pembangunan rumah yang terdampak longsor, pihaknya akan berkoordinasi."Nanti saya akan komunikasi lagi untuk pembangunan rumah, memang kami ada anggarannya, cuma saya tidak ngerti bangunan di sini berapa kalau mau membangun rumah. Nanti perlu sinergi bersama provinsi dan kabupaten sehingga bisa jadi rumah yang layak," katanya.


    Bantuan Kementerian sosial untuk penanganan bencana alam di Kebumen, yakni berupa logistik senilai Rp46 juta, beras reguler 4 ton dan santunan ahli waris 3 jiwa Rp45 juta. 


    Sebelumnya diberitakan longsor terjadi di Desa Kalijering Kecamatan Padureso akibat diguyur hujan lebat pada hari Selasa (9/2) sekitar pukul 18.30 WIB. 

    Tanah longsor berupa tebing setinggi 100 meter. Dari kejadian itu, sedikitnya 3 orang yang merupakan satu anggota keluarga dilaporkan tertimbun longsor.


    Salah satu warga mengisahkan musibah memilukan tersebut. Saring (55) salah satu warga mengatakan, bencana itu terjadi Selasa malam (9/2) sekira pukul 18.45 WIB. Saat itu, hujan mengguyur. Tiba-tiba ia  dan istrinya Jemirah (50). mendengar bunyi gemuruh.  "Suaranya gemuruh keras sekali, saya keluar melihat anginnya kencang pohon kepala mengayun hampir mencapai tanah, ngeri sekali," ujar dia kemarin (10/2)


    Saring yang kemudian keluar rumah melihat gerakan material longor berupa tanah dan batang pohon meluncur cepat kebawah. Tak kuasa menahan rasa takut ia bersama sang istri sempat lari meninggalkan rumahnya untuk berlindung. Namun material longsor cukup banyak masuk kedalam sungai Kedung Gupit hingga sempat membuat bendungan.

    "Tanahnya sempat membendung sungai bahkan airnya hampir masuk halaman rumah saya padahal jarak dasar sungai cukup tinggi," katanya.

    Tak selang lama, Saring menuturkan bendungan material longsor mengalir deras ke bawah. "Saat jebol, airnya langsung mengalir dan berangsur habis, mungkin yang menyebabkan daerah bawah banjir," kata Saring.

    Sementara itu, Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama memastikan Tim SAR masih terus berupaya melakukan pencarian. "Tim terpadu, semua relawan masih bahu membahu mencari korban longsor di hari ke 3," jelas AKBP Piter di sela kegiatan. (*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top