• Berita Terkini

    Minggu, 14 Februari 2021

    Dharma Wanita RSUD Prembun Peduli Longsor


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Musibah longsor yang terjadi di Dusun Krajan Desa Kalijering Padureso mengundang keprihatinan banyak pihak. Dimana selain membuat kerugian meterial, bencana longsor juga menelan korban jiwa sebanyak tiga orang.


    Prihatin dengan kondisi tersebut Dharma Wanita Persatuan RSUD Prembun memberikan bantuan untuk para warga yang terdampak bencana. Bantuan berupa sembako dan bahan kebutuhan sehari-hari itu diberikan Sabtu (13/2/2021).


    Ketua Dharma Wanita RSUD Prembun Tri Hastuti Hendrayani Iwan Danardono menyampaikan adanya bencana tersebut tentunya mengundang keprihatinan banyak pihak. Untuk sekedar meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana Dharma Wanita memberikan bantuan. “Selain sembako, kami juga memberi bantuan berupa keperluan sehari-hari. Ini seperti sabun, shampo dan lainnya,” tuturnya disela-sela memberikan bantuan.


    Bantuan yang diberikan, lanjutnya, sebanyak 18 paket. Itu berasal dari iuran anggota dan Kas Dharma Wanita RSDS Prembun.  Pihaknya juga menyampaikan bela sungkawa atas musibah bencana longsor tersebut. “Kami ada tiga Pokja Sosial Budaya, Pendidikan dan Ekonomi,” katanya.


    Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di daerah rawan bencana untuk senantiasa waspada. Terlebih seperti sekarang ini di musim penghujan. Selain harus tanggap bencana, tak kalah pentingnya yakni menjaga kesehatan. 


    “Terkait dengan persoalan kesehatan, masyarakat dapat berkomunikasi dengan bidan desa setempat,” jelasnya. Sementara itu Pembina Dharma Wanita RSUD Prembun Dr Iwan Danardono menyampaikan donasi di Padureso dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian dari Dharma Wanita RSUD Prembun. Hal itu untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak  musibah.


    Sementara itu, jenazah korban ketiga yang tewas dalam musibah tanah longsor tersebut kini telah ditemukan, Minggu (14/2). Korban bernama Jemarun (48) warga setempat. Penemuan jenazah tersebut setelah Tim SAR Gabungan melaksanakan pencarian selama lima hari. Jenazah korban ditemukan Pukul 09.00 WIB dengan jarak 100 meter dari rumah korban dan tidak jauh dari lokasi korban pertama.


    Kepala Kantor Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan korban di temukan oleh tim saat melakukan penggalian menggunakan alat bantu alkon di kedalaman kurang lebih satu meter. Korban berhasil dievakuasi kemudian di bawa ke Balaidesa Kalijering untuk penanganan lebih lanjut. “Dengan di temukannya semua korban terakhir, secara resmi untuk Operasi SAR longsor ditutup. Semua unsur kembali kapada kesatuanya masing-masing,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top