• Berita Terkini

    Senin, 15 Februari 2021

    Cerita Serda Suratno Dalam Pencarian Korban Longsor Desa Kalijering


    Jenazah Korban Sempat Dikira Akar Pohon, Tertimbun Tanah Sedalam 1,5 Meter



    Selasa (8/2), benar-benar menjadi duka kelabu bagi warga Desa  Kalijering Padureso. Bagaimana tidak. Terjangan longsor dari tebing tak kurang dari 100 meter meluluhlantakkan setidaknya 6 rumah. Sudah begitu, tiga penghuni rumah dinyatakan hilang sebelum kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal.  Serda Suratno, prajurit TNI Kodim 0709/Kebumen, memiliki kisah dalam proses pencarian para korban. 

    -------------------------

    IMAM WAHYUDI, Padureso

    ------------------------

    Serda Suratno yang tergabung dalam tim pencari korban longsor ini menjadi orang pertama yang menemukan Jenazah Jemarun (48), korban terakhir yang ditemukan pada Minggu (14/2) pagi. Serda Suratno korban menyampaikan, proses pencarian ini tidaklah mudah. Persisnya sulit sekali.


    Ya, Tim SAR gabungan harus berjibaku menyingkirkan material longsor. Saat itulah, Serda Suratno melihat sesuatu yang dikira akar pohon terbenam tanah. Belakangan, benda yang dikiranya akar pohon ini merupakan bagian tubuh jenazah korban yang selama ini sedang dicari.


    “Saya sedang mencangkul tanah. Awalnya saya kira itu adalah akar pohon jati. Setelah dilihat ternyata itu jempol manusia.  Awalnya hanya kelihatan jempol dan jarinya saja. Setelah itu saya bilang ke teman-teman berhenti dulu karena ada ada penemuan,” tuturnya. 


    Serda Suratno menceritakan jika pihaknya turut serta dalam pencarian korban. Pihakya berbekal cangkul dan peralatan seadanya saja. Bersama dengan Tim SAR Gabungan pihaknya berhasil mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan berada tak jauh dari rumahnya. “Kedalaman sekitar 1,5 meter. Jenazah dalam kondisi telungkup. Ditemukan sekitar pukul 9 lebih sedikit,” terangnya, yang kini bertugas di Koramil 09/Kuwarasan.


    Berbagai kendala yang dihadapi, tak menyurutkan Serda Suratno untuk terjun dan berjuang bersama Tim SAR Gabungan. Pihaknya terus melakukan proses pencarian korban yang dilaporkan hilang sejak lima hari lalu pasca terjadi longsor. Lelah, letih, capek sudah pasti dialami oleh semua relawan.  “Kondisi tanah masil labil. Selain itu cuaca juga masih sering berubah. Belum lagi ketebalan longsor dan luas wilayah. Namun kami tetap tidak kendor dan terus berusaha,” jelasnya.

    Bagi Serda Suratno, menjadi orang pertama menemukan jenazah merupakan pengalaman yang tak terlupakan kala menjalankan misi kemanusiaan yakni pencarian dan evakuasi korban longsor di Desa Kalijering Kecamatan Padureso. “Perasaan percaya tidak percaya, ini jenazah benar atau tidak. Ternyata digali lebih dalam benar kalau itu jenazah,” katanya.


    Sementara, Dandim 0709/Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara menyampaikan pihaknya sengaja menambah personel dari prajurit TNI sebanyak satu pleton atau sedikitnya 50 personel guna mempercepat proses pencarian korban longsor. “Berdasarkan perkembangan situasi tadi malam, kami Kodim 0709/Kebumen memperkuat pasukan kesana dengan kekuatan satuan setingkat pleton untuk memperkuat pencarian,” jelasnya.


    Seperti diberitakan, musibah longsor Desa Kalijering, Kecamatan Padureso pada Selasa (8/2). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen melaporkan, ada tujuh rumah  milik 6 kepala keluarga yang tertimbun longsor.


    Kemudian, ada tiga orang dinyatakan hilang masing-masing Tarsinah, Doniatun dan Jemarun. Kali pertama,  Tarsinah (60) ditemukan pertama kali pada Rabu pagi dan sore harinya jenazah kedua ditemukan atas nama Doniatun. Jemarun, korban ketiga ditemukan pada Minggu (14/2)


    Berdasarkan laporan BPBD Kebumen, kerugian akibat tanah longsor sekitar Rp 1,22 miliar. Tujuh rumah yang mengalami kerusakan yaitu Gumun Mujiono, Sri Rejeki, Tarsinah, Mitro Utomo, Jemarun, Tri Mulyadi dan Kirwanto. Korban selamat sementara mengungsi ke balai desa dan rumah warga yang tidak terdampak bencana. 


    Adapun organisasi yang dilibatkan dalam pencarian korban longsor yakni Unsur SAR Gabungan terdiri Basarnas Cilacap, PMI Kebumen, TNI, POLRI, Satpol PP, Dinsos, Pemadam Kebakaran, BPBD Kebumen, BPBD Banjarnegara, Rapi, Orari, Ubaloka, IOF Magelang, Trc Kuwarasan, Banser, SAR Elang Perkasa, Bumen Rescue,Relawan Kowara, Jeep Comunity, Pranuka Peduli, SAR Tunas Kelapa,  Cilacap Rescue, SAR MTA, SAR IO Adipala, Mdmc, Tagana, SAR Purworejo dan masyarakat sekitar.


    Dandim menjelaskan, penemuan jenazah ketiga yang dilaporkan hilang atas bencana yang melanda Desa Kalijering pada Selasa (9/2) lalu, tidak terlepas dari perjuangan serta kerjasama yang terjalin berbagai unsur. “Setelah mereka bekerja ikut bersama dengan tim lain, Alhamdulillah korban berhasil ditemukan,” ucapnya. (*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top