• Berita Terkini

    Senin, 01 Februari 2021

    Bibit Porang Cabutan Dilarang Diperjualbelikan

     


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Beberapa waktu lalu media sosial sempat ramai dengan adanya larangan menjual belikan bibit porang cabutan. Pasalnya hingga kini jual beli bibit porang cabutan sebenarnya sudah lazim dilakukan. Sehingga adanya larangan tersebut tentunya penuh pro dan kontra.


    Bibit porang cabutan umumnya berasal dari umbi, spora, bubil/katak porang yang tercecer. Dialam mereka akan tumbuh dengan sendirinya. Saat permintaan banyak, beberapa pencari porang biasanya mengambil bibit-bibit tersebut dari alam dengan cara mencabutnya.


    Diminta menanggapi hal tersebut salah satu praktisi Porang Kebumen Akif Fatwal Amin menegaskan sudah mengetahui ramainya  jagat maya terkait hal tersebut. Pihaknya menegaskan sebenarnya bibit Porang Cabutan memang tidak layak dalam berbudidaya Porang. 


    Hal ini disebabkan adanya proses pemindahan atau pengangkutan yang sangat besar. Dengan demikian kemungkinan untuk menimbulkan luka pada batang bibit cabutan sangat besar.  Sedikit luka dalam bibit porang dengan kondisi curah hujan yang tinggi akan menyebabkan jamur dan akhirnya membusuk. “Jika sudah demikain bibit akan mati. Artinya pembeli sangat dirugikan akan hal tersebut,” tuturnya, Minggu (31/1).


    Dijelaskannya  pada masa usia dua bulan, porang sedang butuh suplai nutrisi yang cukup. Sedangkan disisi lain pada bibit cabutan, pembentukan akar belum sempurna. Ini  juga sangat riskan menyebabkan batang menjadi layu dan akhirnya mati. “Banyak bibit cabutan yang saat ditanam kemudian layu, mati dan busuk,” jelasnya.


    Bila bibit cabutan diperjualbelikan, lanjutnya,  maka ini akan menimbulkan dampak kurang baik. Adanya jual beli bibit porang cabutan juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk berbuat nakal. Dimana sudah banyak terjadi bibit porang yang ditanam oleh petani dicabuti oleh oknum dan kemudian dijual. “Dibeberapa wilayah di Kebumen sudah banyak yang mengeluh tanaman Porang di kebunnya hilang. Tentu ini karena dicabut dan dicuri. Untuk itu kita telah membuat kesepakatan agar tidak menjualbelikan bibit porang cabutan demi kebaikan bersama.” ucapnya. (mam) 



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top