• Berita Terkini

    Jumat, 15 Januari 2021

    Wabup Kebumen Minta Warga Tak Takut Divaksin




    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Program vaksinasi covid-19 sudah mulai berjalan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin corona jenis Sinovac. Usai Jokowi, para pejabat tinggi lainnya pun telah menjalani vaksinasi, pada Rabu (13/1). Sebagai tindak lanjutnya, vaksin juga sudah dikirim ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.

    Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyatakan, pihaknya mendukung program pemerintah pusat untuk melakukan vaksinasi corona di seluruh wilayah Indonesia. Bagaimana pun kata dia, vaksinasi ini penting dilakukan sebagai upaya pencegahan agar virus ini tidak semakin menyebar luas di masyarakat.

    Masyarakat pun diminta agar tidak perlu takut dengan adanya vaksinasi ini. Sebab, vaksinasi tidak dilakukan secara tiba-tiba sudah dilakukan uji klinis dengan proses kehati-hatian. Bahkan pemerintah dalam hal ini para pejabat negara mau menjadi orang pertama yang disuntik vaksin, untuk menunjukan bahwa vaksin ini aman dan halal.

    "Vaksinasi ini adalah program pemerintah dalam rangka pencegahan dan penularan Covid-19. Saya pastikan pemerintah sudah sangat hati-hati melalui ahli-ahlinya di sana. Sudah dilakukan tes, semua berjalan dengan baik. Bahkan presiden, bupati dan wakil bupati, pak sekda ini dilakukan vaksin yang pertama kali," ujar Arif

    "Kalau terjadi apa-apa tentunya, kami juga akan terjadi apa-apa karena kami orang pertama. Jadi tak mungkin lah pemerintah mau mencelakakan rakyatnya sendiri. Insya Allah masyarakat aman," tambah Arif.

    Menurut Arif, munculnya kekhawatiran di masyarakat terkait program vaksinasi ini bisa jadi karena terlalu banyak informasi mengenai vaksin yang kerap disebut berbahaya bagi kesehatan tubuh. Padahal informasi itu belum jelas kebenarannya, dan masyarakat kemudian langsung meyakini itu sebagai sesuatu yang benar, tanpa ada penyaringan.

    "Jadi hindarilah hoax yang merugikan masyarakat. Karena hoax ini bisa merugikan kita semua. Jadi masyarakat harus yakin bahwa ini adalah langkah terbaik yang diberikan pemerintah untuk masyarakat," jelasnya.


    Calon bupati Kebumen terpilih ini memahami jika masih ada keraguan di masyarakat. Namun, ia yakin keraguan itu tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, program vaksinasi sebenarnya buka hal baru bagi masyarakat Indonesia."Keraguan itu pasti ada. Contoh ketika dulu ada vaksin colera, vaksin dikteri. Ini pasti di awal-awal masyarakat ragu. Tapi sekarang kan sudah tidak ada, faktanya anak-anak divaksin sekarang biasa," ucap Arif.


    Karena itu, sekali lagi Arif meminta kepada masyarakat agar tidak perlu ragu-ragu dengan program vaksinasi ini. Informasi yang menyebut vaksin corona bisa bikin orang meninggal, dan terjadi kelumpuhan menurutnya itu hoax. Masyarakat pun diminta agar lebih hati-hati dalam menyerap informasi.


    "Jadi sekali lagi kami minta masyarakat agar tidak percaya hoax. Karena vaksinasi ini juga ada tahapannya, pertama pejabat pemerintah dulu sama Nakes. Setelah semua aman terlindungi, baru setelah itu masyarakat. Jadi kalau terjadi apa-apa pasti kita dulu yang kena. Insya Allah semua aman,"  tegas Arif.

    Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin Covid-19 Sinovac. Alasan pemberian EUA vaksin di antaranya memiliki mutu yang memenuhi standar yang berlaku serta syarat pembuatan obat yang baik.

    Selain itu vaksin juga memliki manfaat yang lebih besar dari risiko yang didasarkan pada data non klinik dan klinik. Eficacy berdasarkan uji klinis di Bandung tercatat sebesar 65,3 persen, memenuhi persyaratan organisasi kesehatan dunia WHO yakni di atas 50 persen. Efek samping tercatat ringan-sedang dan bisa pulih kembali.

    Saat ini Indonesia sudah mendapatkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk jadi. Vaksin Covid-19 Sinovac juga telah diedarkan ke seluruh provinsi di Indonesia. Setelah pemberian dosis pertama vaksin pada Presiden, prioritas utama vaksinasi adalah kelompok tenaga kesehatan atau Nakes.(fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top