• Berita Terkini

    Jumat, 08 Januari 2021

    Terkait PSBB, Gubernur Jateng Minta Semua Harus Cerewet Soal 3 M

    KETERANGAN PERS : Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan pers secara daring terkait persiapan Jawa Tengah terkait kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Kamis (7/1/2021)


    Edukasi dan Yustisi Libatkan Semua Kelompok Masyarakat

    (kebumenekspres.com) KEBUMEN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah bersiap melaksanakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) atau PSBB Jawa-Bali mulai 11 hingga 25 Januari. Segera akan dibuat mikro zonasi dan dibarengi dengan mengandeng seluruh elemen masyarakat untuk cerewet mengedukasi masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). 

    Sebagai mana data yang disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito bahwa   kecenderungan kondisi akhir-akhir ini mulai bulan Desember ada peningkatan kasus. Mulai dari 5 ribu, 6 ribu, 7 ribu bahkan hingga 8. 854 kasus. Ini merupakan alarm dan pemerintah membuat kebijakan agar bisa terkendali. Apalagi korban di tenaga kesehatan juga tinggi. Dan kontribusi kasus nasional terbesar di Pulau Jawa dan Bali meskipun ada juga beberapa daerah di luar pulau Jawa dan Bali. 

    Terkait persiapan Jawa Tengah terkait pembatasan ini, Ganjar mengatakan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat bukan hal yang baru. "Sebenarnya sudah beberapa saat yang lalu kegiatan semacam ini  pernah terjadi. Ada yang PSBB ada yang pembatasan kegiatan masyarakat. Sekarang dengan peningkatan kasus. Sebenarnya kita tinggal memetakan ulang," ujar Ganjar dalam konferensi pers daring, Kamis, 7 Januari 2021.

    Menurutnya setelah hasil rapat presiden dengan seluruh gubernur sepakat melakukan pengetatan. Maka pelaksanaanya tidak terlalu sutit. Tinggal petanya dibuka. Diterapkan dengan mikro zonasi.

    Selain itu kegiatan edukasi dan operasi yustisi harus berjalan paralel. Melibatkan seluruh elemen masyarakat. "Nanti dilibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, kampus, kaum milenial untuk cerewet pada persoalan 3M. Kita cerewet pada kondisi dan data. Bagaimana kondisi rumah sakit, berapa layanan yang terganggu bagi mereka yang sakit non covid, berapa kiai yang meninggal. Ini untuk memberikan pemahaman kepada semua pihak agar berkontribusi menjaga protokol kesehatan," ujar Ganjar

    Terkait dampak ekonomi, ganjar mengatakan dalam kondisi seperti ini jangan bertanya dampak ekonomi. Melainkan harus melakukan skala prioritas. "Mau jalan dua-duanya sulit. Jika bicaranya Covid bisa ditekan lalu ekonominya bisa tinggi terlalu ideal dalam kontek hari ini. Seolah-olah pembatasan kita berlakukan namun ekonomi bebas.  Ini dalam prakteknya sulit dilakukan. Maka edukasi yang dilakukan adalah memanfaatkan bagi para pedagang berdagang secara online," kata Ganjar (tom)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top