• Berita Terkini

    Rabu, 06 Januari 2021

    Sebut Pemkab Minim Perhatian, Nelayan Kebumen Ancam tak Setor PAD


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Para nelayan di Kebumen mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah. Luapan emosi meraka pun tak lagi terbendung. Para nelayan mengancam akan menangguhkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kebumen sektor perikanan jika tidak kunjung diperhatikan.  


    Kegeraman nelayan tangkap tersebut tidak terlepas adanya kerusakan 19 perahu akibat gelombang pasang yang terjadi baru-baru ini. Dalam kondisi tersebut, mereka mengaku tidak ada bantuan dari pemerintah. Padahal disisi lain nelayan sudah menyampaikan kejadian tersebut ke sejumlah OPD di Kebumen. 


    Hal tersebut terungkap saat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kebumen mendatangi DPRD Kebumen, Rabu (6/1/2020). Pengurus HNSI ditemui Wakil Ketua DPRD Fuad Wahyudi dan Anggota DPRD H Saman Halim Nurrohman serta Miftahul Ulum. Turut hadir tenaga ahli fraksi, Fuad Habib. 


    Ketua HNSI Kebumen Bejo Priyono menegaskan 19 perahu nelayan rusak akibat gelombang pasang kemarin. Pihaknya menyebut, salah satu penyebab utamanya yakni sempitnya area parkir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangduwur dan Argopeni. Perahu nelayan terpaksa berdesak-desakan saat bersandar di tepi pantai dan mudah rusak jika ada gelombang pasang. "Kami berharap pemerintah memperluas tempat parkir perahu. Sehingga kejadian tersebut diharapkan tidak terulang lagi," katanya. 


    Bejo menjelaskan, TPI Karangduwur sebenarnya membutuhkan luasan parkir yang mencukupi 1.000 perahu. Sedangkan TPU Argopeni membutuhkan lahan parkir yang cukup untuk 750 perahu. Pihaknya menyesalkan minimnya perhatian pemerintah untuk nelayan tangkap. Padahal, para nelayan sendiri telah menyumbangkan PAD yang tidak sedikit, yakni  Rp 2 miliar tahun 2020.  "Kalau memang tidak ada perhatian pemerintah, kami akan menangguhkan PAD dari sektor perikanan," tegasnya. 


    Anggota DPRD Kebumen H Saman Halim Nurrohman menyampaikan para nelayan tangkap Kebumen sudah semestinya mendapat perhatian oleh pemerintah. Apalagi sumbangsih mereka ke daerah cukup besar melalui retribusi. Sayangnya, imbas dari anggaran tersebut masih minim dirasakan oleh nelayan.  "Saya baru tahu kondisi tersebut saat bertemu nelayan ini. Kami akan mengupayakan mengawal aspirasi nelayan Kebumen," katanya. 

    H Saman menjelaskan pihaknya juga prihatin karena bencana yang dialami nelayan belum ada pos anggaran bantuan di dinas terkait. Padahal kondisi serupa kerap terjadi setiap tahun. Pihaknya juga mengharapkan, asuransi untuk para nelayan dibantu oleh pemerintah mengingat hal tersebut sangat penting. (mam)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top