• Berita Terkini

    Minggu, 10 Januari 2021

    PMI Jepang Dilibatkan dalam Mitigasi Gempa Pesisir Selatan


    KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kebumen terus memperkuat sinergi dengan Palang Merah Jepang atau Japan Red Cross Society (JRCS). Dalam hal ini, kedua belah pihak secara khusus melakukan mitigasi bencana Gempa dan Tsunami di pesisir selatan jawa.


    Sejumlah kegiatan pun telah dilaksanakan. Seperti  Jumat (8/1/2021) digelar  pembinaan pengetahuan dasar mitigasi bencana oleh Japan Red Cross Society (JRCS). Kegiatan yang diikuti Perwakilan kepala sekolah, guru, instansi itu digelar di Markas PMI Kebumen.


    Kepala PMI Kebumen, Sabar Irianto mengatakan program kerja sama antara Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kebumen dengan Palang Merah Jepang ini untuk peningkatan kapasitas masyarakat pesisir selatan jawa khususnya Kabupaten Kebumen. 


    Masyarakat dan sekolah wilayah pesisir selatan Kebumen akan diberikan edukasi mitigasi dan tanggap bencana gempa dan tsunami. "Kerja sama ini menyasar masyarakat desa wilayah pesisir dan warga sekolah, dengan siswa di usia dini dibekali dengan pemahaman sadar bencana khususnya bencana tsunami dan gempa kedepan anak-anak nantinya syiar sadar bencana dan sebagai pioner penanggulangan dan mitigasi bencana, ini juga merespon adanya isu tsunami megathrust," katanya.


    Sementara itu Country Coordinator, Palang Merah Jepang atau Japan Red Cross Society (JRCS), Teuku Awaluddin MBA, mengatakan kerja sama antara Palang Merah Jepang dan Palang Merah Indonesia dilakukan selama tiga tahun, dimulai sejak tanggal 1 september 2020 dibagi 4 fase, dan akan selesai pada tanggal 31 Agustus 2023.

    "Program ini diberi nama 'Kesiapsiagaan tanggap darurat bencana dimasyarakat dan sekolah'," katanya.


    Awaluddin menjelaskan program ini ada dua fokus utama yakni penghembangan pendidikan kebencanaan disekolah, dan edukasi masyarakat desa wilayah pesisir selatan. Dalam program ini akan ada 8 sekolah dan 8 desa yang menjadi pilot project.

    "Pendidikan bencana di sekolah ini lebih luas dengan sekolah siaga bencana biasanya PMR, kami juga menyasar masyarakat untuk memberikan pemahaman cara adaptasi saat terjadi bencana dan upaya mitigasi bencana, juga penguatan kapasitas jejaring antar stakeholder dan masyarakat," ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Sub Divisi Pengurangan Resiko Bencana Markas Pusat Palang Merah Indonesia, Teguh Wibowo mengatakan, program pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat merupakan salah satu program yang dimiliki Palang Merah Indonesia sejak tahun 2005 yang dilakukan di beberapa provinsi dan kota. Ditahun 2020 ini Palang Merah Indonesia bekerja sama dengan Palang Merah Jepang hanya di dua provinsi dan kota yakni Kabupaten Kebumen Jawa Tengah dan Malang Jawa Timur.

    "Program ini lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat umum dan masyarakat sekolah untuk lebih tanggap bencana, adanya program ini kami berharap Markas PMI Kebumen maupun pemerintah Kabupaten Kebumen nantinya bisa meneruskan kedepannya," katanya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top