• Berita Terkini

    Jumat, 01 Januari 2021

    Perayaan Tahun Baru di Kebumen Berlangsung Sepi


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, denyut jantung kota Kebumen seakan berhenti saat malam pergantian tahun 2020-2021. Gemerlap lampu dan riuhnya aktifitas warga nyaris tak tampak mengemuka Kamis malam (31/12/2020).


    Pantauan wartawan koran ini, Alun-alun Kebumen yang biasanya menjadi salah satu pilihan warga merayakan  malam pergantian tahun pun gelap dan sepi tanpa pengunjung. 


    Para pedagang kaki lima diseputaran Alun-alun tak satu pun yang tampak menjajakkan dagangannya. Jalur masuk menuju Alun-alun telah ditutup dan dijaga ketat oleh jajaran petugas. Sementara para petugas lainnya berpatroli keliling kota sembari menyosialisasikan agar warga tidak berkerumun merayakan malam pergantian tahun.


    Susasan sepi itu sejak sore hari, sekira pukul 18.30 WIB saat petugas telah menutup semua akses menuju jantung kota kebumen. Selain suasana sunyi gelap ditambah hujan dengan intensitas rendah hingga intensitas sedang mengguyur kota beriman. \

    Tepat pukul 21.00 WIB, lampu mercury yang ada ditengah dan di setiap sudut Alun-alun dimatikan. Sontak, gelapnya suasana kota semakin kentara serta menambah sepi dan senyapnya suasana. Hanya beberapa petugas jaga saja yang tampak di pos jaga depan Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen dan gasebo Alun-alun.

    Asrori salah satu warga Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung mengaku, kaget melihat sepinya kota kebumen saat momen malam pergantian tahun, Ia terlihat heran saat hendak melintas jalan Mayjen Sutoyo yang biasanya telah penuh dengan kendaraan kini luas seperti lapangan sepak bola. "Nggak seperti biasanya sepi banget mirip kuburan," celetuknya sembari memarkir motornya.

    Dari pantauan Ekspres, higga tepat pukul 00.00 1 Januari 2020 petugas yang berjaga sempat membuka sedikit akses masuk ke alun-alun dari jalan Ronggorasito. Namun sekitar pukul 00.25 WIB untuk masuk ke alun-alun kendaraan yang melitas dari arah barat melewati jembatan pejagoan harus memutar masuk perkampungan Jetis dan bisa melintas alun-alun lewat jalan Piere Tendean.


    Selain itu, dari hasil pantauan masyarakat merayakan pergantian tahun di rumah dan lingkungan masing-masing. Terlihat dari sepanjang jalan Karanganyar hingga Alian sebagian masyarakat memilih membakar jagung atau ikan di depan rumah dan pos ronda. Mereka hanya berkumpul berkisar 5 hingga 10 orang terdekat. "Iya mas ini bakaran, untuk hiburan tahaun baru," ujar Ragil salah satu warga Sruweng. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top