• Berita Terkini

    Selasa, 19 Januari 2021

    Pengelola Wisata Kebumen Kena Dampak PPKM


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Kebijakan  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperuntukkan untuk meminimalisasi penyebaran dan penularan Virus Corona. Kendati demikian kebijakan tersebut juga berdampak pada sektor wisata.  Pasalnya adanya PPKM, objek wisata di Kebumen tutup.


    Tutupnya objek wisata, tentunya membuat tidak ada penghasilan. Padahal disisi lain biaya perawatan tetap harus dikeluarkan. Terlebih bagi objek wisata yang mengelola binatang dan tumbuhan. Meskipun tidak ada yag berkunjung, namun binatang dan tumbuhan harus tetap makan dan pupuk serta perawatan. 


    Penggagas sekaligus pemilik Kampung Wisata Inggris Kebumen (KWIK) Desa Adiluhur Adimulyo Novanda Alim Setya Nugraha menyampaikan Adiluhur merupakan salah satu dari puluhan desa wisata yang terdampak kebijakan pemerintah mengenai PPKM. Utamanya di Kabupaten  Kebumen. Dimana mewajibkan seluruh pengelola destinasi wisata diKebumen baik milik Pemda maupun swasta tutup mulai tanggal  11-25 Januari 2021 mendatang.


    Dampak yang dirasakan tentunya pengelola wisata tidak mendapatkan penghasilan. Padahal disisi lain pengeluaran untuk perawatan tetap harus dikeluarkan. “Ibaratnya tanpa ditutupun, kami sudah sepi. Ada pengunjung paling hanya beberapa saja di hari biasa,” tuturnya yang juga merupakan Ketua Desa Wisata Adiluhur itu, Selasa (19/1/2021).


    Kendati demikian pihaknya lebih memilih untuk tidak terlalu memikirkan hal tersebut.  Pasalnya disisi lain Kecamatan Adimulyo sendiri juga masuk pada Wilayah Zona Kecamatan Merah. Dalam hal ini pihaknya tetap bersyukur sembari masa PPKM dicanangkan, Pemdes Adiluhur dan pengelola desa wisata justru sedang berbenah. Ini untuk menyelesaikan progress pembangunan Desa Wisata Adiluhur. 


    Dimana Desa Wisata Adiluhur telah mendapat Bankeu dari Gubernur Jawa Tengah. Ini dengan nilai nominal mencapai Rp 1 Milyar. Bankeu tersebut berhasil diraih atas keberhasilannya sebagai Juara 1 Desa Wisata Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 lalu. “Kami justru memanfaatkan waktu PPKM ini untuk berbenah. Nantinya setelah PPKM selesai kami sudah siap kembali utuk menyambut para wisatawan,” jelasnya.


    Namun demikian tidak semua tempat wisata dapat melaksanakan mengalami nasib seperti Desa Wisata Adiluhur.  Dibutuhkan win win solution untuk menghadapi Virus Corona dan kegiatan masyarakat tetap berlangsung. “Jika memungkinkan ada pembatasan pengunjung. Sehingga meski mengalami penurunan, namun tetap ada penghasilan. Ini sekedar untuk bertahan dan biaya perawatan,” ucapnya. (mam)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top