• Berita Terkini

    Kamis, 14 Januari 2021

    Pandemi, Kontes Burung Sepi


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Adanya Pandemi Covid-19  telah membuat semua sektor usaha sepi. Pandemi berimbas pula kepada sepinya lomba. Padahal pada di hari biasa sebelum pendemi hampir setiap dilaksanakan lomba burung atau latihan bersama (latber).



    Kendati lomba burung sepi dilakukan, namun hal tersebut tampaknya tidak berimbas pada harga burung. Dimana harga burung tetap stabil meski minim perlombaan. Namun sepinya lomba, membuat juga dikeluhkan oleh banyak pihak. 


    Salah satu Juri Lomba Burung Kicau dari Ringgolawe Hasanudin Akif menyampaikan jika sejak adanya pandemi masyarakat diharapkan tidak membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Padahal lomba burung dipastikan akan menimbulkan kerumunan. “Adanya hal tersebut membuat lomba burung tidak lagi dilaksanakan,” katanya, Kamis (14/1/2021).


    Sepinya lomba burung sangat berdampak pada juru dan Event Organizer (EO). Adapun para para peternak mungkin juga merasakan imbasnya, yakni sepinya pembeli. Kendati demikian harga burung tetap stabil dan tidak mengalami penurunan. “Kalau harga burung stabil, yang terdampak banget ya juri sama EO,” tuturnya.


    Hasanudin Akif yang juga merupakan Santri FAJIM Pondok Pesantren Al Hasani Desa Jatimulyo Kecamatan Alian tersebut mengatakan di hari biasa DPC Ronggolawe Kebumen setidaknya mengadakan event perlombaan di minggu pertama dan ketiga. “Saya resmi menjadi juri Ronggolawe sejak tahun 2012 silam,” jelasnya.


    Dikisahkan pula, awalnya Hasanudin Akif hanya seorang penghobi burung kicau. Selain itu pihaknya juga merupakan musisi yang sangat gandrung bermain gitar.  Dari hobi burung yang kemudia dilombakan, Hasanudin Akif meningkat menjadi juri lomba. “Kalau kriteria penilaian  diantaranya meliputu irama lagu kicau, durasi volume dan gaya,” tegasnya.


    Burung yang untuk lomba biasanya mempunyai perawatan khusus. Selain dengan perawatan yang mendukung kualitas juga sangat penting. Burung hendaknya dilatih sejak dini yakni masih lolohan. Hal ini diharapkan agar mental burung menjadi bagus dan siap bersaing dalam perlombaan.


    Kendati demikian terkadang burung muda hutan juga sangat bagus. Hal ini tentunya jika memang metalnya baik. “Perawatan dan kualitas bakalan menjadi dua hal yang menentukan dalam dua burung,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top