• Berita Terkini

    Rabu, 27 Januari 2021

    Hujan Angin Rusak Sejumlah Bangunan


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-- Hujan deras yang sempat mengguyur sejumlah wilayah Kebumen Rabu sore (27/1/2021) mengakibatkan bencana di sejumlah titik. Tidak ada korban dalam peristiwa itu, namun sejumlah rumah rusak akibat tertimpa pohon tumbang.


    Seperti di Kecamatan Buayan, dua rumah rusak akibat tertimpa pohon tumbang dan tiang listrik yang patah. Lalu, di Kecamatan Ambal, pohon tumbang menimpa sebuah warung dan sempar melintang menutup jalan.


    Kapolres Kebume AKBP Peter Yanottama melalui Kasubag Humas, Iptu Sugiyanto menyampaikan tak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa itu. Namun ada dua rumah dan satu warung yang mengalami kerusakan.


    "Sebuah warung dawet di Ambal rusak tertimpa pohon. Sementara dua rumah di Kecamatan Buayan mengalami kerusakan," ujar  Iptu Sugiyanto, kemarin.



    Dua rumah di Kecamatan Buayan yang mengalami kerusakan masing-masing milik Sarman Sunarjo (62) warga RT2 RW 5 Desa Jladri dan  Sobingin (32). "Untuk rumah Pak Sarman (Sarman Sunarjo) rusak tertimpa pohon tumbang. Sementara Pak Sobingin, bengkelnya rusak tertimpa pohon tumbang," ujar Iptu Sugiyanto


    Di Kecamatan Ambal, warung milik Muji warga Desa Pasarsenen Kecamatan Ambal mengalami kerusakan setelah pohon tumbang menimpa warung dari bambu tersebut. "Tapi secara keseluruhan tak ada korban jiwa. Hanya kerugian material," ujar Iptu Sugiyanto diamini Kapolsek Ambal AKP Joko Maryono dan Kapolsek Buayan, Iptu Sucipto.

    Di sisi lain, Kasubag Humas menghimbau warga tetap waspada mengingat musim penghujan masih berlangsung saat ini. 


    Pada bagian lain, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Tengah,  untuk mewaspadai angin kencang yang berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.


    "Sejak kemarin (26/1) hingga beberapa hari ke depan, di wilayah Jawa Tengah umumnya dan Cilacap pada khususnya akan berpotensi bertiup angin yang cukup kencang," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.


    Ia mengatakan berdasarkan pantauan pada hari Selasa (26/1), kecepatan angin maksimum yang bertiup di wilayah Cilacap mencapai 25 knot dan pada hari Rabu (27/1) mencapai 32 knot.


    Menurut dia, hal itu terkait dengan adanya beberapa pusat tekanan rendah yang terpantau di utara Australia, Samudra Pasifik sebelah timur laut Australia, dan Samudra Hindia barat laut Australia.


    "Sementara itu, di benua Asia terdapat pusat tekanan tinggi. Perbedaan tekanan yang cukup tinggi antara belahan bumi utara atau Asia dan belahan bumi selatan atau Australia mengakibatkan angin bertiup cukup kencang," katanya menjelaskan.


    Teguh mengatakan secara umum angin kencang di Cilacap lebih cenderung terjadi pada siang hingga menjelang malam hari.

    Menurut dia, dampak lain yang ditimbulkan angin kencang itu adalah wilayah perairan maupun Samudra Hindia selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga sangat tinggi, sehingga perlu kewaspadaan terhadap angin kencang tersebut terutama bagi para nelayan. "Untuk mengurangi dampak angin kencang, salah satunya adalah dengan menebang pohon yang sudah rapuh, pohon yang dekat rumah, atau pohon yang bisa membahayakan. Selain itu, hindari berlindung di baliho karena dikhawatirkan bisa roboh," katanya.(win/cah)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top