• Berita Terkini

    Minggu, 31 Januari 2021

    Dr Imam Satibi Jabat Rektor UMNU


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Dalam 100 hari pertama sebagai Rektor UMNU, Dr Imam Satibi akan membuktikan  UMNU bisa mandiri. Oleh karenanya pendirian Kampus UMNU menjadi kebutuhan yang mendesak. Selain menjadi Rektor IAINU Dr Imam Satibi kini juga diberi amanat menjadi Rektor UMNU periode 2021-2025.


    Bagi Dr Imam Satibi hal tersebut merupakan amanat yang sangat berat. Terlebih yang memberikan amanat tersebut adalah langsung dari PBNU. UMNU merupakan Perguruan Tinggi yang relatif masih baru. Sehingga perlu dorongan dan kerja keras. Ini  agar tetap eksis, apalagi di tengah Pandemi Covid-19.

    Kepada Ekspres, Dr Imam Satibi menegaskan pihaknya optimis bahwa UMNU merupakan aset yang potensial untuk dikembangkan. Bukan itu saja, UMNUjuga dapat menjadi alat katrol bagi mutu sumber daya masyarakat . “Apalagi UMNU merupakan PT yang langsung di kelola NU,” tuturnya.


    Ditegaskannya, masyarakat Kebumen dan sekitarnya yang mayoritas ber paham Nahdliyin (NU). Hal ini  tentunya memiliki ikatan emosional yang besar dalam handerbeni (merasa memiliki) kepada UMNU. Ini sebagai aset strategis. “Apalagi di era ke depan kompetisi SDM menjadi kunci dalam strategi di semua sektor,” katanya.

    Sebagai bentuk optimis, Dr Imam Satibi pun menegaskan bahwa capaian kinerja dalam 100 hari sebagai Rektor UMNU pihaknya ingin membuktikan jika UMNU tersebut bisa mandiri. Oleh karenanya Pendirian Kampus UMNU menjadi kebutuhan mendesak.


    Dalam kesempatan tersebut Dr Imam juga menyampaikan ke depan ada pergeseran aset. Dijelaskannya kalau selama ini aset hanya dilihat dari wujud materi. Ini dapat berupa uang atau  barang. Maka ke depan aset tersebut akan diukur dari skill dan kompetensi seseorang. “Karena itu kehadiran Perguruan Tinggi menjadi sangat penting kehadiranya. Ini tentunya dalam membangun kesejahteraan manusia,” tegasnya. 


    Pihaknya menambahkan, peralihan indikator  tersebut akan menuntut dan membuat masyarakat berlomba-lomba dalam investasi di knowledge. Kualisasi seseorang terhadap pendidikan tinggi  akan menjadi indek mengukur mutu manusia itu sendiri. “Pendidikan menjadi aset yang sangat  berharga bagi masa depan,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top