• Berita Terkini

    Rabu, 20 Januari 2021

    DPRD Kebumen Kaji Pendapatan Daerah


    KEBUMEN (kebumenekespres.com)- Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menginginkan inovasi dalam upaya mengoptimalkan Pendapatan Daerah (PAD) Kabupaten Kebumen. Inovasi dan strategi tepat dinilai penting di tengah kecenderungan menurunnya PAD dalam beberapa kurun waktu terakhir.

    Hal itu terungkap dalam  Rapat membahas Strategi Peningkatan Pendapatan Daerah Tahun 2021-2025 yang digelar Komisi C di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Kabupaten Kebumen, Selasa (19/1/2021). Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi C DPRD Kebumen, Restu Gunawan dan diikuti 18 pimpinan OPD itu menghadirkan narasumber dari Unsoed Purwokerto, Icuk Rangga Bawono.


    Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kebumen, Yuniarti mengatakan, sebagai lembaga Legislatif, pihaknya menginginkan pendapatan daerah Kabupaten Kebumen di tahun 2021 hingga tahun 2025 meningkat, sehingga perlu diterapkan strategi.

    "Rapat hari ini adalah Rapat Komisi C terkait Strategi Peningkatan Pendapatan Daerah. Dari Komisi C menginginkan pengoptimalan Pendapatan Daerah Kabupaten Kebumen. Bukan berarti kami tidak percaya (kepada eksekutif). Kami ingin ada prospek inovasi 5 tahun kedepan lebih maksimal lagi," katanya didampingi Ketua Komisi C, Restu Gunawan kepala Ekspres kemarin.


    Peningkatan PAD Kabupaten Kebumen yang optimal kata Yuniarti, juga harus diiringi pelayananya tiap OPD. Yuniarti menegaskan, bakal mengawal betul agar target ini bisa tercapai. "Tidak berhenti disini, ini rapat perdana, nanti akan ada rapat kedua dan ketiga, nanti kami akan melegalkan dengan peraturan bupati," katanya.

    Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Ekonomi, Icuk Rangga Bawono, UNSOED Purwokerto menyampaikan materi materi Kerangka Roadmap Reformasi PAD dari Sektor Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2021-2025. 


    Ia mengungkapkan Strategi pertama adalah mengerok sisa peralihan PBB-P2 dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Strategi itu dipakai Kabupaten Banyumas dan bisa terserap sebesar Rp 4 miliar.

    Pendapatan daerah bisa dari OPD salah satunya dengan potensi kerja sama, mulai dari pemetaan foto satelit hingga penyerapan pendapatan disektor perhotelan, peningkatan SDM hingga penarikan retribusi secara sistem e retribusi. "Setiap dinas atau OPD memiliki potensi pendapatan yang berbeda, kuncinya adalah inovasi pendapatan dan peningkatan SDM," katanya.


    Di tempat yang sama, Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Kebumen, Qoriah D Puspa, mengatakan rapat kemarin sebagai wujud keprihatinan dengan pendapatan kabupaten kebumen yang menurun. 


    Ia berharap ada respon cepat dari pihak dan lembaga terkait. Terlebih saat ini ekonomi terpenjara oleh PSBB dan APBD sebagai salah satu indikator penggerak ekonomi. Sementara, subsektor ekonomi makro ternyata tersendat, berimbas ke pendapatan pajak retribusi menurun.


    "Pandemi berjalan hampir setahun, kami berharap tahun 2021 ini adalah tahap kebangkitan ekonomi dan kesehatan, anggota komisi kami perlu penggalian pendapatan lain dari potensi wilayah supaya, pendapatan daerah lebih optimal," katanya (Fur/ADV)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top