• Berita Terkini

    Senin, 04 Januari 2021

    Budidaya Porang Semakin Diminati di Kebumen


    KEBUMEN (kebumenekpres.com)-Pertanian komoditas Porang di Kebumen akhir-akhir ini terus meningkat. Ini di buktikan dengan meningkatnya pesanan bibit porang yang terus naik. Porang merupakan komoditas ekspor. Selain untuk kebutuhan pangan, porang juga dibutuhkan pabrik kosmetik. Sehingga prospeknya masih sangat bagus.


    Porang atau badul merupakan tumbuhan penghasil umbi. Tanaman ini mempunyai nama ilmiah Amorphophallus Muelleri. Permintaan porang terus meningkat, sehingga tidak heran jika kini semakin banyak orang tertarik membudidayakannya. 


    Praktisi Porang Kebumen Akif Fatwal Amin menyampaikan permintaan porang baik umbi maupun bibit terus meningkat dari waktu kewaktu. Permintaan bibit juga banyak untuk Luar Pulau Jawa. “Dari waktu ke waktu permintaan terus meningkat,” tuturnya, Senin (4/1).


    Saat disinggung mengenai bagaimana cara mengembangkan porang demi ketersediaan bibit, pihaknya Akif menyampaikan, perbanyak bobot porang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Setidaknya terdapat empat cara dalam melaksanakan pembibitan porang.


    Cara pertama yakni menggunakan umbi. Dalam hal ini umbi porang ditanam untuk kemudian menjadi tanaman baru. Selain itu bisa juga menggunakan bubil (katak). Bubil sendiri merupakan umbi yang terdapat pada batang daun porang. “Dengan mengetahui cara membudidayakan atau memperbanyak bibit porang dapat menjadi peluang bisnis tersendiri,” paparnya.

    Selain dua cara tersebut pirang juga dapat dikembangkan melalui spora biji. Ini dilakukan dengan menyemai biji porang. Dalam satu butir biji porang bisa terdapat tiga embrio. Dimana setiap embrio dapat menjadi tumbuhan baru. 


    Porang atau badul juga dapat dikembang biakan menggunakan sistem kultur jaringan. Dimana eksplan untuk kultur jaringan dapat diambil dari tumbuhan porang itu sendiri. Namun demikian perbanyak dengan sistem kultur jaringan tentunya membutuhkan keahlian khusus.


      Akif juga menegaskan hingga kini pihaknya masih terus melakukan percobaan-percobaan terkait pengembangan porang. Salah satunya dengan cara membelah bubil katak atau umbi. “Dengan terus melaksanakan percobaan, bukan tidak mungkin nantinya akan ditemukan cara praktis memperbanyak porang,” ungkapnya. 

    Disampaikan pula, hingga kini masih banyak permintaan tanaman porang yang belum terpenuhi. Bahkan pihaknya masih membutuhkan setidaknya 6 ribu lebih bibit. “Permintaan terus meningkat. Bahkan saya sendiri belum mampu mencukupinya,” ucapnya. (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top