• Berita Terkini

    Rabu, 16 Desember 2020

    Senangnya Mbah Nasiyah Dikunjungi Arif Sugiyanto


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-  Masih ingat Nasiyah, nenek-nenek yang mendadak viral setelah videonya memberikan suara pada Pilkada Kebumen 2020 beredar di media sosial? Tak hanya mendapat apresiasi dari khalayak, Nasiyah juga mendapat apresiasi dari Arif Sugiyanto.


    Arif, Wakil Bupati Kebumen yang juga kontestan Pilkada Kebumen 2020 itu menyempatkan diri ke rumah Nasiyah di Dukuh Tuaburu Wetan RT 06 RW 03 Desa Waluyorejo Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen, Senin (14/12/2020). 


    "Saya kagum dengan Beliau (Nasiyah) yang sudah sepuh namun masih semangat untuk menggunakan hak demokrasinya, " ujar Arif terkait kedatangannnya ke rumah Nasiyah.


    Sekedar mengingatkan, video Nasiyah hasil rekaman warga, beredar di media sosial pada Rabu 9 Desember 2020 kemarin.  Saat itu, Nasiyah yang berusia 83 tahun terlihat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan berjalan kaki. 



    Dengan terbungkuk-bungkuk, Nasiyah datang  dengan mengenakan masker sesuai aturan KPU dengan menerapkan protokol kesehatan. Nasiyah pun menunaikan hak demokrasinya dengan memberikan suara pada Pilkada Kebumen 2020. 


    Apa yang dilakukan Nasiyah ini menjadi semakin menarik di tengah adanya sejumlah pihak yang terus menggembor-gemborkan kotak kosong dibanding memilih pasangan calon tunggal Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih.


    Terlepas soal bahwa Nasiyah memilih dirinya, Arif Sugiyanto menyampaikan antusiasme Mbah Nasiyah dalam proses demokrasi patut dicontoh. Apalagi, Mbah Nasiyah mengakui kedatangannya ke TPS tanpa embel-embel bujukan apalagi iming-iming. 


    "Mbah Nasiyah ini rumahnya cukup jauh dari TPS. Meski begitu, ia tetap berangkat nyoblos. Ini tentu patut di contoh oleh yang lain," ujar Arif.


    Semangat Nasiyah, diakui Arif membuatnya sangat terharu. Iapun berjanji tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan dan amanat itu. 


    "Seorang pemimpin tidak boleh mengkhianati rakyat. Siapapun pemimpin yang terpilih harus bisa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, mencurahkan jiwa raganya untuk pelayanan kepada masyarakat."


    "Kepercayaan ini harus dipegang dengan sebaik-baiknya dengan cara melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan tidak merampok uang rakyat," tegas Arif.


    Dari kunjungan ini pula, Arif mengetahui langsung kondisi dan keseharian Mbah Nasiyah. Mbah Nasiyah diketahui sudah 8 tahun hidup sebatang kara setelah sang suami meninggal dunia.


    Selama ini, Nasiyah tinggal di rumah yang dibangun kan warga untuknya. Kondisinya pun memprihatinkan. Untuk kebutuhan sehari-hari Nasiyah biasa membuat sapu lidi dan mengumpulkan buah melinjo untuk dijual ke pasar. 


    Kepala Desa Waluyorejo, Tukijan yang kemarin mendampingi Arif menyampaikan, Nasiyah sebenarnya memiliki anak. Namun, kedua anak Nasiyah pergi merantau dan tidak diketahui kabarnya.


    Tukijan pun mengparesiasi apa yang dilakukan Arif Sugiyanto. Arif, yang hanya menunggu kepastian penetapan sebagai Bupati Terpilih itu dinilai cepat tanggap dan begitu dekat dengan rakyat. Iapun berharap bupati yang akan datang bisa menampung aspirasi masyarakat khususnya pembangunan akhlak dan moral serta tidak merampok uang rakyat.


    "Ini istilahnya jawa saya melihat Pak Arif ini orangnya tanggap ing sasmito. Atau bahasa Indonesianya itu pak Arif ini memang memiliki kecerdasan emosional yang luar biasa. Begitu melihat seperti ini, beliau langsung berkunjung. Bukan untuk ketenaran namuin untuk menunjukkan kedekatannya dengan rakyat," ujar Tukijan sembari berharap Arif dapat terus bersikap seperti itu terhadap rakyat yang dipimpinnya.


    Catatan koran ini, bukan kali ini saja Arif datang dan langsung menemui warga, terutama yang membutuhkan pertolongan. Seperti pada Maret 2020, Arif mengunjungi dan membantu anak asal Kecamatan Klirong yang menjadi korban penganiayaan ibu tirinya. 

    Kemudian, Arif diketahui juga pernah mendatangi seorang nenek sebatang kara di Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren. Arif juga diketahui memberikan bantuan bagi seorang janda yang rumahnya ludes terbakar. Juga warganya di Kecamatan Kebumen yang sakit dan tak mampu berobat. "Seorang pemimpin tak boleh hanya duduk di belakang meja dan hanya menerima laporan," ujar Arif soal kebiasaannya menemui langsung warganya itu. (cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top