• Berita Terkini

    Minggu, 06 Desember 2020

    Pilbup Kebumen 2020: Hajat Demokrasi Istimewa di Tengah Pandemi


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Menghitung hari, persisnya Rabu (9/12/2020), Kabupaten Kebumen punya gawe besar: Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kebumen 2020. Pilkada kali ini tak seperti edisi-edisi sebelumnya. Bahkan bisa dibilang cukup istimewa. Seperti apa?

    Ya, ada banyak sisi yang bisa dikemukakan pada gelaran Pilkada Kebumen. Selain soal Pilkadanya sendiri atau proses politik yang terjadi, penyelenggaraan Pilkada di tengah pandemi covid-19 membuat semuanya tak sama lagi dengan edisi Pilkada-pilkada sebelumnya.

    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kebumen, Yulianto, (4/12/2020) mengakui, hal tersebut. Mengingat, masyarakat Kebumen masih bergelut dengan ancaman covid.


    Menyikapi hal itu, KPU sekaligus menindaklanjuti kebijakan dari pusat, telah menerapkan sejumlah kebijakan. Antara lain penambahan 905 TPS dari  yang 2.250 sebelumnya. Jadi, akan ada total 3.155 TPS pada Pilkada kali ini. Jumlah itu diperuntukkan bagi 1.032.802 pemilih yang akan memberikan suaranya. 


    Selain itu, nantinya, jumlah pemilih di setiap TPS akan dibatasi, dari 800 orang per TPS menjadi 500 orang per TPS.


    Masih berkait pandemi covid-19, KPU juga melakukan pengadaan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi penyelenggara pilkada dari tingkat kabupaten hingga desa. Nantinya, para penyelenggara Pilkada akan dilengkapi  sarung tangan, faceshield, masker, hand sanitizer. 


    Begitu pula pemenuhan kelengkapan standar penanggulangan covid-19 di TPS bagi pemilih berupa thermogun, sabun cuci tangan, hand sanitizer, masker cadangan, sarung tangan plastik, tisu pengering, ember dan wadah penampung limbah cuci tangan serta tempat sampah khusus.  "KPU maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya pemilih. Ini baik melalui sosialisasi langsung maupun sosialisasi tidak langsung," kata Yulianto.


    Yulianto benar-benar berharap, warga khususnya para pemilik hak suara dapat mematuhi protokol kesehatan, yang muaranya diharapkan Pilkada kali ini berlangsung aman lancar serta keselamatan warga terjaga.


    Di luar itu, proses politik pada Pilkada Kebumen kali ini mungkin jauh lebih menarik. Pertama, dan tentu saja, munculnya satu pasangan calon. Mencuatnya pasangan Arif-Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih sebagai paslon tunggal, bukanlah hal biasa bagi Kebumen. Bahkan, tak berlebihan bila dikatakan paslon tunggal menjadi sejarah bagi proses demokrasi di Kota Beriman ini.

    Ya, setidaknya sejak kebijakan kepala daerah dipilih langsung masyarakat, baru kali ini muncul paslon tunggal di Kota ini. Sebelumnya, Pilkada selalu diikuti lebih dari satu pasangan calon. Sebut saja di Pilkada Kebumen 2015, ada 3 pasangan calon. Pun demikian di Pilkada sebelumnya, ada  3 pasangan calon yang kemudian menjadi 2 pasangan karena digelar pemungutan suara ulang.


    Jadi, menarik melihat pasangan Arif-Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih, sang paslon tunggal dalam gelaran Pilkada Kebumen kali ini. Pasangan ini mendapat dukungan absolut dari seluruh partai politik di Kebumen. Total ada 9 parpol yang memiliki wakil di DPRD mendukung pasangan Arif-Rista. Mereka masing-masing, PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, Golkar, PPP, PAN, PKS, Nasdem, Demokrat.


    Lebih jauh, menarik melihat siapa dan bagaimana sosok Arif-Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih. Khususnya Arif Sugiyanto, menjadi semakin menarik. Berbeda dengan Rista yang sudah dikenal publik sebelumnya karena merupakan istri Cipto Waluyo yang Ketua DPRD Kebumen, nama Arif Sugiyanto baru muncul menjelang pengisian posisi Wakil Bupati Kebumen pada tahun 2019.


    Seperti diketahui, posisi wakil bupati Kebumen saat itu sempat kosong setelah Bupati Kebumen sebelumnya, Mohammad Yahya Fuad tersandung perkara dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Alhasil, KH Yazid Mahfudz yang sebelumnya menjabat wakil bupati, dilantik sebagai Bupati.


    Hingga kemudian posisi wakil Bupati yang ditinggalkan Bupati Yazid harus diisi. Sejumlah nama kandidat pun beredar. Nama  Arif Sugiyanto muncul belakangan. Hingga kemudian, DPRD Kebumen nyaris absolut memilih Arif mengisi posisi wakil Bupati. Dari 50 anggota DPRD, Arif mendapat dukungan mayoritas yakni 41 suara. Dengan catatan, saat itu ada 47 anggota DPRD yang hadir.


    Arif Sugiyanto kemudian dilantik sebagai Wakil Bupati Kebumen oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada 29 April 2019. Dalam perjalanannya, Arif kemudian maju sebagai calon Bupati Kebumen pada Pilkada 2020 ini. Dan, seperti sudah ditulis di atas, Arif mendapat dukungan seluruh partai politik. Seluruh Ketua Partai Politik di tingkat pusat seia sekata, memilih Arif sebagai calon orang nomor satu di Kebumen. Ini tentu saja bukan pencapaian biasa-biasa saja. Diakui atau tidak, tentu sebuah pencapaian yang luar biasa.

    Selama menjabat Wakil Bupati, Arif dikenal sebagai sosok yang mobilitasnya sangat tinggi. Arif, sebelum pandemi covid-19 merebak, selalu berusaha menemui masyarakat. Tak heran, Arif dikenal dengan masyarakat. "Sebagai pemimpin harus tahu langsung dan melihat sendiri di lapangan. Tidak menunggu di belakang meja dan hanya menerima laporan," ujar Arif soal hobinya "njlajah desa milang kori"  (blusukan) tersebut.


    Di saat yang sama, Arif juga tak hanya menunggu. Ia terus berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat. Bolak balik Kebumen-Jakarta pun menjadi hal sangat biasa bagi calon Bupati berlatar belakang anggota Polri tersebut. Pemandangan pagi hingga siang hari masih di Kebumen memenuhi undangan warga kemudian sore berangkat ke Jakarta dan pagi esok harinya telah berada di Kebumen, pun menjadi pemandangan biasa bagi orang-orang terdekat Arif.


    Soal sepak terjangnya itu, Arif pria kelahiran 10 Juni 1977 itu selalu mengatakan sudah menjadi komitmennya untuk Kebumen. "Setelah berpikir  pensiun  dari  kepolisian  dan akan ke Kebumen, saya ingin mencurahkan jiwa raga untuk tanah kelahiran saya ini. "


    "Setiap bertemu pejabat pusat, mereka selalu mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi Kebumen yang miskin. Lalu, pesan dan amanahnya (pejabat pusat) ke saya selalu sama, yakni soal pengentasan rakyat dari kemiskinan di Kebumen," imbuh suami Iin Windarti dan ayah 5 anak tersebut.


    Ya kemiskinan memang masih menjadi PR terbesar Kebumen saat ini. Hingga akhir tahun 2019, Kabupaten Kebumen masih menjadi kabupaten termiskin di Jawa Tengah.  Berdasarkan prosentase penduduk miskin kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kebumen  memiliki angka kemiskinan tertinggi yakni 16,82 % sedangkan indeks kemiskinan terendah dimiliki oleh Kota Semarang dengan prosentase 3,98 %.

    Dengan luas wilayah sekitar 1.281 km², kabupaten ini memiliki penduduk sekitar 1,3 juta jiwa dan tercatat ada sekitar 201.000 rumah tangga atau sekitar 700.000 jiwa masuk dalam kategori warga miskin dengan penghasilan per bulan kurang dari Rp 363.000. Padahal, Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Kebumen 2020 ditetapkan sebesar Rp 1.835.000.


    Arif mengaku kondisi ini membuatnya tergugah berkontribusi. Sejauh ini, Arif telah berupaya sangat keras mewujudkan mimpinya soal tanah kelahiran. Sebagai Wakil Bupati, Arif telah berhasil meyakinkan  Kementerian BUMN, Pihak Bank Mandiri, dan PT Pertamina untuk membangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu atau Rice Milling Unit di Desa Kaliputih Kecamatan Kutowinangun. 


    Kemudian ada lagi bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) traktor di Desa Sidomoro, Kecamatan Buluspesantren. Arif telah menyerahkan 15 traktor itu kepada 15 Gapoktan, traktor itu merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian.

    Lalu ada lagi bantuan subsidi untuk 752 TPQ dari Kementerian Agama. Termasuk bantuan untuk madrasah diniyah dan ibtidaiyah. Pihaknya juga tengah mengusulkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Pesantren untuk Kabupaten Kebumen segera ditambah.

    Di tengah masa pandemi, Arif pun tak tinggal diam. Arif mampu mendatangkan ribuan alat rapid test gratis dari pusat untuk dibagikan kepada warga. Saat itu, ia meminta seluruh kecamatan di Kebumen mengadakan rapid test gratis yang dipusatkan di pasar-pasar. Ini diperlukan untuk mendeteksi adanya virus corona di masing-masing zona.


    Di bidang transportasi, Kebumen patut bersyukur karena saat ini kereta eksekutif sudah bisa turun di Kebumen. Bahkan Kebumen juga kini sudah dilewati kereta bandara yang menghubungkan wilayah Kutoarjo sampai Yogyakarta, Solo. Masyarakat kini bisa lebih mudah untuk bepergian ke luar kota.


    Arif meyakini, Kebumen butuh pemimpin selaras dengan prinsip bahwa lebih baik satu hari ada pemimpin, daripada seribu tahun tak ada pemimpin. Pemimpin juga harus memiliki ide dan gagasan, lalu berani memutuskan atau melakukan eksekusi. 


    "Di Kebumen, dari APBD Rp 2,7 triliun, yang asli Kebumen baru  Rp400  miliar.  Sehingga  daerah  harus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat," tandasnya.

    Arif memang kelahiran Kebumen. Menamatkan pendidikannya di SMPN 3 Kebumen dan SMAN 1 Prembun, Arif lantas meniti karier di lembaga Kepolisan. Ia lama bertugas di Jakarta lebih dari 20 tahun.  Sejumlah penghargaan pun telah ia terima.


    Seperti pada tahun 2014, Arif menerima penghargaan Satya Lencana Pengabdian XVI dari Presiden Indonesia ke-6. Dr H Susilo Bambang Yudhoyono. Tak hanya satu kali, Arif menerima dua kali penghargaan dari SBY (sebutan untuk Susilo Bambang Yudhoyono). Kemudian, dari Kepala Kepolisian Metro Daerah Metro Jaya, Irjen Polisi Drs Wahyono pada tahun 2014.


    Juga penghargaan Satya Lencana Kesetiaan dari Kapolri Jenderal Polisi Dai Bachtiar pada tahun  2005. Selain itu, sejumlah penghargaan lain telah diterima Arif Sugiyanto. 


    Berlatar belakang polisi, membuat Arif dikenal sosok yang sangat disiplin dalam bekerja. Selain itu, Arif juga tegas. Namun di sisi lain, Arif dikenal juga sebagai sosok yang humoris. Selama menjabat wakil Bupati, Arif dikenal sangat terbuka menerima tamu di rumah dinasnya di Jl Soetoyo. Selain itu, di sela-sela kesibukan luar biasanya menjalani tugas sebagai wakil Bupati, Arif juga dikenal sangat mencintai keluarga dan anak-anaknya. Tak jarang, Arif menemani belajar putrinya, Aisyah Zahra Ramadhani yang saat ini menempuh pendidikan di Kota Kebumen.(cah/fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top