• Berita Terkini

    Senin, 14 Desember 2020

    Jaga Kelestarian Alam, Kaliputih Ajak Warga Menanam


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Terjadinya longsor pada 21 titik di Desa Kaliputih Alian pada akhir Oktober lalu, menjadi pengalaman yang sangat  berharga bagi pemerintah desa setempat.  Untuk itu, pemerintah desa setempat menggalakkan warga untuk gemar menanam pohon.


    Angka 21 titik longsor belumlah nyaAngka tersebut hanya longsor yang berdampak langsung kepada warga. Selain itu masih banyak titik longsor lainnya yang berada di hutan dan pegunungan. Ini mengingat Desa Kaliputih secara geografis memang berada di area pengunungan.


    Penanaman pelbagai pohon dilaksanakan secara bertahap. Pada Minggu (13/12/2020) dilaksanakan penanaman di tepi jalan yang baru dibangun. Jalan tersebut nantinya akan menghubungkan Kecamatan Alian dengan Poncowarno.  Turut hadir dalam acara tersebut  Ketua Pandjer School dan Ketua Program Pembelajaran Kebijakan dan Riset Advokatif Agung Widhianto. Selain itu hadir pula Ketua Masyarakat Pecinta Lingkungan dan Alam (Mapalla) Kebumen Ahmad Drajat.  Adapun Desa Kaliputih sendiri merupakan salah satu desa binaan Pandjer School.


    Berbagai jenis tanaman yang ditanam merupakan kayu keras dan tumbuhan penyimpan air. Ini seperti Kenari, Beringin, Gayam hingga tanaman Aren. Beberapa tanaman juga berasal dari bantuan instansi dan organisasi. 


    Kepala Desa Kaliputih Daniati menyampaikan penanaman kali ini dilaksanakan oleh Karang Taruna. Penanaman dimaksudkan untuk menjaga kelestarian alam.  Ini juga untuk mencegah tanah longsor di musim hujan dan kekeringan pada saat kemarau. “Menjaga kelestarian alam menjadi hal yang harus dilaksanakan. Adapun bibit tanaman berasal dari BPBD, Disperkim LH dan Mapalla,” katanya.


    Disampaikan pula, di Desa Kaliputih terdapat Pohon Ungu yang ukurannya sangat besar. Pohon tersebut usianya telah ratusan tahun. Di bawah pohon tersebut terdapat sumber mata air, yang mampu mencukupi kebutuhan separo masyarakat di musim kemarau. “Sumber mata air tersebut menjadi satu-satunya harapan warga saat musim kemarau. Seandainya pepohonan masih banyak bukan tidak mungkin masih banyak pula mata air yang ada,” tuturnya.


    Ketua Mapalla Kebumen Ahmad Drajat menyampaikan pihaknya membantu 200 bibit pohon Kenari. Hingga kini telah terdapat delapan desa di Kebumen yang tergabung  dalam Mapalla. Ini meliputi Desa Kalipoh Ayah, Desa Kalirejo Karanggayam, Desa Petanahan, Desa Sawangan dan Kaliputih Alian, Poncowarno dan Ampelsari serta Tanjungsari Petanahan. “Mereka yang tergabung telah melakukan penanaman pohon demi kelestarian alam,” ucapnya. (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top