• Berita Terkini

    Selasa, 01 Desember 2020

    Gus Fachru: Semarakkan Pilkada Tanpa Ujaran Kebencian


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Pelaksanaan Pilkada Kebumen tinggal sepekan lagi, yakni pada 9 Desember mendatang. Masyarakat diharapkan saling berperan aktif untuk bersama-sama mensukseskan pilkada. Beda pendapat dan pilihan merupakan hal yang wajar dalam negeri demokrasi.


    Perbedaan pilihan menjadi dinamika dalam pelaksanaan pilkada. Menerapkan etika politik menjadi hal yang sangat penting dalam berpolitik untuk menuju kedewasaan berpolitik.  Untuk itu hindari ujaran kebencian dan kampanye hitam.


    Hal ini ditegaskan oleh Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kebumen Gus Fachrudin Achmad Nawawi. Pihaknya menegaskan pilkada merupakan momentum untuk memiih pemimpin. ini merupakan bentuk pengamalan demokrasi. Dimana masyarakat boleh menentukan pilihannya sesuai dengan keinginannya. “Demokrasi merupakan hal yang bersih dan baik. Untuk itu jangan kotori pelaksaan demokrasi dengan hal-hal yang tidak baik,” katanya.


    Dijelaskanya, proses politik terkadang dilaksanakan dengan berbagai cara. Tujuannya tentunya hanya satu yakni memenangkan dukungannya. Kendati demikian usaha untuk memenangkan pilihannya, seyogyanya tidak dilakukan dengan cara menjelekkan rivalnya. “Untuk itu kami berharap semua pondok pesantren di Kebumen turut serta berperan aktif dalam mensukseskan pelaksanaan pilkada,” tegasnya.


    Disampaikan pula, masyarakat jangan mudah terpancing dan terprovokasi oleh kabar dan issu yang terkadang sengaja digencarkan oleh pihak-pihak tertentu menjelang pelaksanaan pilkada. Ada baiknya semua informasi ditelusuri dulu kebenarannya. “Pelaksanaan  pilkada tinggal menunggu hari. Mari kita sukseskan dengan baik,” paparnya.


    Gus Fachrudin menyampaikan risikonya jika sampai melakukan ujaran kebencian. Hal tersebut bisa saja mempunyai konsekwensi hukum pidana. Terlebih jika apa yang disampaikan merupakan hal yang tidak benar (hoak) atau mencemarkan mana baik. 


    Dalam Islam sendiri, lanjut Gus Fachrudin, dijelaskan jika fitnah merupakan perbuatan keji yang dibenci Allah. Adapun yang disebut fitnah yakni usaha menyiarkan sesuatu berita tanpa dasar kebenaran. Ini dengan tujuan untuk mencemarkan nama baik seseorang, menanamkan kebencian, menumbuhkan permusuhan serta memupuk kedengkian. Tujuan fitnah biasanya agar mudah untuk mencapai segala cita-cita para pelaku fitnah.“Perbuatan yang tercela seperti itu dilarang oleh Allah Swt. Sedangkan orang yang membuat fitnah itu akan ditimpa azab yang amat pedih,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top