• Berita Terkini

    Selasa, 10 November 2020

    IKA 88 SMA Negeri Karanganyar Peduli Bencana


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Tali persahabatan memang sangat kuat dan unik. Meski terpisah jarak dan waktu, namun persahabatan tak lekang dan tetap abadi. Saling berbagi dan peduli, menjadi salah satu hal yang sangat berarti pada sebuah ikatan persahabatan dan persaudaraan.


    Hal ini pula yang terjadi pada Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri Karanganyar tahun 1988 (IKA 88). Ya 33 tahun sudah mereka meninggalkan bangku sekolah. Namun hingga kini masih saling berkomunikasi, saling peduli dan saling bersilaturahmi meski via Whatsapp.


    Bukan hanya berkomunikasi saja,IKA 88 SMA Negeri Karanganyar juga peduli dengan sesama. Ini mulai dari membantu korban bencana, saling bantu sesama hingga membantu adik kelas dalam bentuk alat musik untuk kegiatan seni musik di sekolah.


    Ketua IKA 88 SMA Negeri Karanganyar Sulatri Gunawan menyampaikan selama ini komunikasi yang dijalin selalu erat. Saling bantu membantu sesama anggota juga sangat terasa. Seperti satu tubuh, jika ada anggota yang sakit anggota lainnya juga turut merasakannya. “Kami saling bantu membantu satu sama lain. Kami benar-benar telah menjadi saudara,” tuturnya, Senin (9/11/2020).


    Saat di Wilayah Karanganyar terjadi bencana beberapa waktu lalu, sepeti di Desa Grenggeng dan Panjatan, IKA 88 SMA Negeri Karangayar juga tergugah hatinya. Mereka saling memberikan donasi, sehingga dapat memberikan bantuan kepada Desa Panjatan dan Grenggeng. Saat memberikan bantuan sebagai perwakilan IKA 88 SMA N Karanganyar Sulastri sendiri didampingi oleh Hj Yani dan Bu Rawit. “Bertemu dengan para sahabat setelah 33 tahun memang sesuatu yang mengharukan. Selama kurun waktu tersebut, tentunya telah terjadi banyak perubahan,” katanya.


    Disampaikan pula, hingga kini hanya beberapa orang saja yang tinggal di Kebumen. Anggota lainnya banyak sekali tinggal di luar kota. Kendati demikian rasa persaudaraan untuk selawase. Jadi ikatan kekeluargaan sangat erat sekali. Sejak reoni di tahun 2017 dilaksanakan pula kegiatan arisan bersama. Setiap Lebaran Idul Fitri dilaksanakan pula acara silaturahmi. Namun karena kemarin masa pandemi silaturahmi acara silaturahmi tidak dilakukan. 


    “Sampai-sampai kalau ada anggota keluarga yang sakit, kami saling mendo'akan dan membantu dengan iuran seiklasnya untuk peduli sosial. Kami tidak melihat isi dansosnya, tapi kami merasakan betapa eratnya rasa kekeluargaan kami. Dua tahun lalu kami dipertemukan dalam acara reoni. Ya tiga tahun jalan.  Walaupun kami berjauhan tapi kami tetap menjalin silaturahmi,” ucapnya. (mam


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top